Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Legenda sepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo, dikritik karena disebut sebagai “bidak politik” Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, setelah difoto bersalaman dengan sang pemimpin di Gedung Putih.
Pertemuan ini terjadi beberapa hari sebelum sanksi FIFA terhadap Ronaldo dibatalkan, yang memungkinkan bintang Portugal itu tampil di Piala Dunia musim panas mendatang di Amerika Utara.
Louis Saha Khawatir Ronaldo Memberi Dukungan pada Trump
Mantan penyerang Timnas Prancis, Louis Saha, memperingatkan Ronaldo bahwa dengan tampil di samping Trump, ia secara tidak langsung memberikan dukungan pada presiden yang kontroversial tersebut. Saha juga menilai Ronaldo bisa saja meminta Trump untuk mempengaruhi FIFA agar mengurangi masa larangnya.
Baca Juga: City Menang 5-4 atas Fulham, Haaland Cetak 100 Gol Tercepat di Premier League
“Ya, menurut saya begitu. Cristiano Ronaldo masih pemain sepak bola paling berpengaruh di dunia. Saya tidak tahu apakah ia menyadari konsekuensi dari pertemuan itu, atau dampak yang bisa ditimbulkan,” kata Saha kepada Pundit Arena.
“Saya biasanya tidak berkomentar soal politik, tapi ini bisa dianggap sebagai dukungan terhadap beberapa kebijakan Trump, meskipun mungkin Ronaldo tidak bermaksud demikian. Mungkin waktu terbaik untuk melakukannya adalah di awal masa jabatan Trump, ketika kontroversi masih minim,” tambahnya.
Saha menambahkan bahwa keputusan Ronaldo untuk bertemu Trump mengejutkan mengingat reputasinya selama ini.
Baca Juga: Lionel Messi Bersinar, Inter Miami Lolos ke Final Timur Pertama
“Saya terkejut Cristiano memilih melakukan ini. Ini hal baru untuknya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam kariernya. Saya ingat ia pernah mendorong dua botol minuman ringan di sebuah konferensi pers, dan hal itu menimbulkan kehebohan, jadi ia memang selalu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dunia lebih luas” ujarnya.
Pertemuan dengan Trump ini menunjukkan bagaimana pengaruh seorang pesepak bola bisa meluas hingga ranah politik, terutama bagi figur sekelas Ronaldo yang memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia. Namun, seperti dikritik Saha, langkah ini juga berpotensi menimbulkan kontroversi bagi citra sang pemain.













