kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Cristiano Ronaldo Jadi “Bidak Politik” Trump Setelah Bertemu di Gedung Putih


Kamis, 04 Desember 2025 / 21:36 WIB
Cristiano Ronaldo Jadi “Bidak Politik” Trump Setelah Bertemu di Gedung Putih
ILUSTRASI. Cristiano Ronaldo dikritik usai bertemu Donald Trump di Gedung Putih, memicu spekulasi dukungan politik dan potensi pengaruh FIFA. Analisis dampak.


Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Legenda sepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo, dikritik karena disebut sebagai “bidak politik” Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, setelah difoto bersalaman dengan sang pemimpin di Gedung Putih.

Pertemuan ini terjadi beberapa hari sebelum sanksi FIFA terhadap Ronaldo dibatalkan, yang memungkinkan bintang Portugal itu tampil di Piala Dunia musim panas mendatang di Amerika Utara.

Louis Saha Khawatir Ronaldo Memberi Dukungan pada Trump

Mantan penyerang Timnas Prancis, Louis Saha, memperingatkan Ronaldo bahwa dengan tampil di samping Trump, ia secara tidak langsung memberikan dukungan pada presiden yang kontroversial tersebut. Saha juga menilai Ronaldo bisa saja meminta Trump untuk mempengaruhi FIFA agar mengurangi masa larangnya.

Baca Juga: City Menang 5-4 atas Fulham, Haaland Cetak 100 Gol Tercepat di Premier League

“Ya, menurut saya begitu. Cristiano Ronaldo masih pemain sepak bola paling berpengaruh di dunia. Saya tidak tahu apakah ia menyadari konsekuensi dari pertemuan itu, atau dampak yang bisa ditimbulkan,” kata Saha kepada Pundit Arena.

“Saya biasanya tidak berkomentar soal politik, tapi ini bisa dianggap sebagai dukungan terhadap beberapa kebijakan Trump, meskipun mungkin Ronaldo tidak bermaksud demikian. Mungkin waktu terbaik untuk melakukannya adalah di awal masa jabatan Trump, ketika kontroversi masih minim,” tambahnya.

Saha menambahkan bahwa keputusan Ronaldo untuk bertemu Trump mengejutkan mengingat reputasinya selama ini.

Baca Juga: Lionel Messi Bersinar, Inter Miami Lolos ke Final Timur Pertama

“Saya terkejut Cristiano memilih melakukan ini. Ini hal baru untuknya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam kariernya. Saya ingat ia pernah mendorong dua botol minuman ringan di sebuah konferensi pers, dan hal itu menimbulkan kehebohan, jadi ia memang selalu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dunia lebih luas” ujarnya.

Pertemuan dengan Trump ini menunjukkan bagaimana pengaruh seorang pesepak bola bisa meluas hingga ranah politik, terutama bagi figur sekelas Ronaldo yang memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia. Namun, seperti dikritik Saha, langkah ini juga berpotensi menimbulkan kontroversi bagi citra sang pemain.

Selanjutnya: Mbappé Kejar Rekor Gol Cristiano Ronaldo 2013 saat Real Madrid Menjamu Celta Vigo

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×