Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - TOYOTA CITY. Akio Toyoda kembali terpilih sebagai Chairman Toyota Motor Corporation (7203.T) dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang digelar pada Kamis (12 Juni 2025), meskipun perusahaan tengah menjadi sorotan atas rencana akuisisi senilai ¥4,7 triliun (US$33 miliar) terhadap Toyota Industries Corporation (6201.T).
Toyoda, cucu pendiri Toyota dan mantan CEO perusahaan otomotif terbesar dunia, memperoleh dukungan mayoritas dari pemegang saham ritel meski mendapat kritik dari sebagian investor asing yang mempertanyakan tata kelola dan nilai wajar dalam proses akuisisi tersebut.
Dukungan Kuat dari Investor Domestik
Toyoda diprediksi akan kembali terpilih, terutama karena tahun ini ia tidak mendapat penolakan dari dua lembaga penasihat pemegang saham utama, yakni Glass Lewis dan Institutional Shareholder Services (ISS).
Baca Juga: Ini 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia pada Mei 2025, Toyota Masih Jadi Favorit
Dua tahun sebelumnya, kedua firma tersebut menyuarakan kekhawatiran terkait tata kelola perusahaan dan merekomendasikan pemegang saham untuk menolak pencalonan Toyoda.
Meskipun demikian, rincian suara dukungan belum dipublikasikan, sehingga belum diketahui apakah tingkat dukungan terhadap Toyoda melampaui rekor terendah tahun lalu yang hanya mencapai 72%.
Kritik terhadap Akuisisi Toyota Industries
Kontroversi mengemuka dari rencana Toyota Motor untuk membeli seluruh saham Toyota Industries, produsen forklift dan komponen otomotif yang didirikan pada 1926 sebagai Toyoda Automatic Loom Works. Transaksi ini dipatok pada harga ¥16.300 per saham, yang menurut beberapa investor asing terlalu rendah dan menguntungkan keluarga pendiri.
Beberapa pemegang saham minoritas Toyota Industries mempertanyakan keadilan dan transparansi proses akuisisi ini dalam rapat yang digelar awal pekan ini. Akio Toyoda, yang bukan merupakan anggota dewan di Toyota Industries, tidak hadir dalam rapat tersebut.
Namun, pihak Toyota Motor menegaskan bahwa akuisisi ini bertujuan memperdalam kolaborasi antarperusahaan dalam grup, tanpa tekanan dari target keuntungan jangka pendek. Langkah ini diklaim sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk identitas baru sebagai perusahaan mobilitas, bukan sekadar produsen kendaraan.
Baca Juga: Toyota Akan Akuisisi Toyota Industries Senilai US$ 26 Miliar
Investasi Pribadi dan Reorganisasi Grup Toyota
Yang menarik perhatian publik adalah komitmen pribadi Akio Toyoda untuk menginvestasikan ¥1 miliar dari dananya sendiri dalam transaksi ini—langkah simbolis yang dinilai memperkuat komitmen restrukturisasi grup perusahaan Toyota.
Beberapa analis melihat hal ini sebagai upaya memperkuat kembali pengaruh keluarga pendiri atas struktur perusahaan grup yang selama ini sangat terdesentralisasi, sekaligus merespons tantangan global terhadap efisiensi dan tata kelola perusahaan Jepang.
Dalam wawancara pada Juli lalu dengan situs internal Toyo Times, Toyoda mengakui bahwa posisinya sebagai chairman dapat terancam apabila dukungan pemegang saham terus menurun. Sebelumnya, ia menikmati dukungan yang sangat tinggi—96% pada satu titik—yang kemudian merosot menjadi 85% dan terakhir 72% pada tahun 2024.