Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Pandemi virus corona merontokkan perekonomian global. Sejumlah negara pun sudah jatuh ke jurang resesi karena setidaknya dua kuartal berturut pertumbuhan ekonominya minus.
10 negara tercatat masuk ke jurang resesi. Berikut daftar negara yang mengalami resesi ekonomi:
Baca juga: Tupperware promo Agustus 2020 khusus tempat snack dan jajanan, diskon mulai 29%
1. Inggris
Inggris adalah negara terbaru yang tercatat mengalami resesi ekonomi. Mengutip The Guardian, Rabu (12/8/2020), Inggris mengalami resesi terparah sepanjang sejarah perekonomiannya. Badan Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II tahun 2020 minus 20,4 persen.
Sebelumnya, Inggris mengalami pertumbuhan ekonomi minus 2,2 persen pada kuartal I tahun 2020. Dengan demikian, Inggris jatuh ke jurang resesi setelah mencatat dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi minus.
Resesi Inggris tidak bisa dilepaskan dari pandemi Covid-19 yang menyerang sejak Maret lalu dan kebijakan lockdown. Kondisi perekonomian Inggris yang terpuruk itu menambah panjang daftar negara-negara yang mengalami resesi di masa pandemi Covid-19.
2. Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat telah memasuki jurang resesi di masa pandemi virus corona. Pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS dilaporkan minus 32,9 persen. Padahal pada kuartal I tahun 2020 perekonomian AS sudah minus 5 persen.
Konstraksi pertumbuhan ekonomi ini terjadi lantara adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.
3. Jerman
Jerman mengalami resesi setelah melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2020 minus 10,1 persen. Tren penurunan itu sudah terjadi sejak kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Jerman tercatat minus 2 persen. Perekonomian Jerman terpukul karena menurunnya konsumsi rumah tangga, investasi, hingga ekspor di masa pandemi Covid-19.
4. Perancis
Pertumbuhan ekonomi Perancis pada kuartal II tahun 2020 tercatat minus 13,8 persen. Ini membuat Perancis mengalami resesi. Sebab, pada kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Perancis minus 5,9 persen.
Pelemahan ekonomi di Perancis ini terjadi di antaranya karena menurunya konsumsi rumah tangga, investasi, dan perdagangan akibat lockdown mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Lelang mobil Innova dari Bank Indonesia, ada tiga unit hanya Rp 70 jutaan
5. Italia
Italia juga mengalami resesi. Pada kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Italia minus 17,3 persen. Padahal, di kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Italia juga minus 5,5 persen.
6. Korea Selatan
Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang mengalami resesi setelah dua kuartal berturut pertumbuhan ekonominya minus. Pada kuartal I tahun 2020, Korea Selatan melaporkan pertumbuhan ekonomi minus 1,3 persen. Kemudian pada kuartal II tahun 2020 mengalami minus 3,3 persen. Kemerosotan ini terjadi karena anjloknya ekspor, investasi, manufaktur, dan jasa.
7. Jepang
Resesi juga hinggap di Jepang. Negeri Sakura itu melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2020 minus 3,4 persen. Padahal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2019 minus 6,4 persen.
8. Hong Kong
Resesi ekonomi yang terjadi di Hong Kong sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2020. Aksi protes yang memukul sektor ritel dan pariwisata membuat pertumbuhan ekonomi minus sejak kuartal III dan kuartal IV tahun 2019.
Pada kuartal III tahun 2019 minus 2,8 persen dan kuartal IV tahun 2019 minus 3 persen. Kondisi kemudian diperburuk dengan pandemi Covid-19. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 9,1 persen, sedangkan kuartal II tahun 2020 minus 9 persen.
Baca juga: Kim Jong Un marah besar dan hukum mati 6 orang, ini penyebabnya
9. Singapura
Negara di Asia Tenggara yang pertama mengalami resesi adalah Singapura. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen. Kontraksi tersebut berlanjut pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Singapura minus 12,6 persen.
Pemerintah Singapura memperoyeksikan ekonomi tren tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun dengan kisaran minus 4 hingga 7 persen.
10. Filipina
Otoritas Statistik Filipina menyatakan produk domestik bruto (PBD) pada kuartal II tahun 2020 minus 16,5 persen. Sebelumnya, Filipina pada kuartal I tahun 2020 juga mengumumkan pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen. Sektor utama penyumbang penyusutan ekonomi Filipina adalah manufaktur, konstruksi, serta transportasi dan penyimpanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inggris Tumbang, Kini 10 Negara Jatuh ke Jurang Resesi",
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Jihad Akbar