Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Donald Trump berencana mengeluarkan serangkaian perintah dan arahan eksekutif setelah ia dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/1). Perintah eksekutif Trump itu meliputi berbagai hal mulai dari energi hingga imigrasi.
Dua sumber Reuters yang mengetahui perencanaan tersebut mengatakan, lebih dari 100 perintah dan arahan semacam itu dapat dikeluarkan mulai hari pertama Trump menjabat dalam apa yang secara internal dikenal sebagai upaya "shock and awe".
Para penasihat transisi telah menyiapkan draf untuk dipilih Trump. Keputusan belum dibuat tentang mana yang akan dirilis pada hari Senin dan mana yang akan dirilis pada hari-hari berikutnya.
Baca Juga: Mengungkap Gurita Bisnis Donald Trump, dari Real Estate Hingga Dunia Hiburan
Berikut adalah apa yang kita ketahui tentang perintah eksekutif sejauh ini:
Imigrasi
Banyak tindakan yang direncanakan Trump pada hari pertamanya sebagai presiden ditujukan untuk meningkatkan penegakan hukum imigrasi dan menindaklanjuti janjinya untuk mendeportasi sejumlah rekor imigran ilegal di AS.
Tindakan eksekutif tersebut akan memberi petugas imigrasi federal lebih banyak kebebasan untuk menangkap orang-orang tanpa catatan kriminal, mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan AS-Meksiko, dan memulai kembali pembangunan tembok perbatasan, Reuters melaporkan pada bulan November.
Trump diperkirakan akan mendeklarasikan imigrasi ilegal sebagai darurat nasional untuk membuka dana militer untuk pembangunan tembok perbatasan. Dia juga mengisyaratkan dalam postingan Truth Social pada bulan November bahwa dia akan mengalihkan sumber daya militer untuk membantu rencana deportasinya.
"Kami akan membuatnya sehingga jika Anda ilegal, Anda tidak akan masuk melalui pelabuhan masuk atau bahkan jika Anda mencoba masuk ke pelabuhan masuk secara ilegal, Anda tidak akan diizinkan masuk," kata penasihat Trump Jason Miller kepada Radio Publik Nasional.
Baca Juga: Perusahaan AS di Eropa Khawatir Bisnis Makin Memburuk Usai Trump Menjabat
Trump juga berencana untuk mengakhiri program "pembebasan bersyarat" sementara, yang di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan keluar telah mengizinkan ratusan ribu migran dari negara-negara tertentu untuk masuk secara legal atas dasar kemanusiaan dan mengakses izin kerja.
Selain itu, Trump telah bersumpah untuk mengakhiri kewarganegaraan otomatis bagi mereka yang lahir di AS dari orang tua yang berada di negara tersebut secara ilegal, dan para penasihat mengatakan timnya sedang mengerjakan perintah eksekutif untuk tujuan ini.
Amandemen ke-14 Konstitusi AS, yang diratifikasi pada tahun 1868 pada periode pasca-perang sipil, menetapkan pemberian kewarganegaraan kepada "semua orang yang lahir atau dinaturalisasi di Amerika Serikat."
Setiap langkah Trump untuk mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran akan menghadapi tantangan hukum.
"Kita harus mengakhirinya. Ini konyol," kata Trump kepada "Meet the Press" NBC pada bulan Desember.
Baca Juga: Waspada Utang Pemerintah Bisa Melonjak Imbas Kebijakan Trump
Energi
Sumber Reuters yang mengetahui rencana anggota tim transisi Trump mengatakan bahwa Trump sedang mempertimbangkan serangkaian perintah eksekutif untuk diluncurkan dalam beberapa hari setelah menjabat yang menargetkan segala hal mulai dari kendaraan listrik hingga penarikan kembali dari perjanjian iklim Paris, sebuah tindakan yang dia ambil dalam pemerintahan pertamanya.
Anggota tim transisinya merekomendasikan perubahan besar untuk menghentikan dukungan untuk kendaraan listrik dan stasiun pengisian daya dan untuk memperkuat langkah-langkah yang memblokir impor mobil, komponen, dan bahan baterai dari China, menurut dokumen yang dilihat Reuters.
Tim transisi juga merekomendasikan pengenaan tarif pada semua bahan baterai secara global, sebuah upaya untuk meningkatkan produksi AS, dan kemudian menegosiasikan pengecualian individu dengan sekutu, dokumen tersebut menunjukkan.
Perintah eksekutif Trump juga kemungkinan akan berusaha untuk membatalkan peraturan iklim Biden pada pembangkit listrik, mengakhiri jeda ekspor gas alam cair, dan mencabut keringanan yang memungkinkan California dan negara bagian lain untuk memiliki aturan polusi yang lebih ketat.
Tarif
Salah satu langkah yang dapat diambil Trump pada hari pertamanya atau di awal pemerintahan barunya adalah menindaklanjuti ancamannya untuk meningkatkan tarif barang impor dari mitra dagang terbesar Amerika.
Trump percaya tarif akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, meskipun penentang memperingatkan bahwa biayanya kemungkinan akan dibebankan kepada konsumen.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok, Pasar Kripto Mengalami Likuidasi US$1 Miliar dalam 24 Jam
Pengampunan
Trump juga mengatakan dia akan segera mengambil tindakan setelah menjabat untuk mengeluarkan pengampunan bagi beberapa ratus orang yang dihukum atau didakwa sehubungan dengan penyerangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS oleh para pendukungnya.
Perawatan penegasan gender
Trump mengatakan dalam video kampanye pada tahun 2023 bahwa pada hari pertamanya menjabat, dia akan mencabut kebijakan pemerintahan Biden yang memberikan informasi dan sumber daya kepada mereka yang mencari perawatan medis sehingga mereka dapat menyelaraskan tubuh mereka dengan gender yang mereka identifikasi.
Perawatan itu dapat mencakup terapi hormon dan operasi.
"Pada Hari Pertama, saya akan mencabut kebijakan kejam Joe Biden tentang apa yang disebut perawatan penegasan gender," kata Trump.
Hak transgender
Trump telah bersumpah untuk menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri hak transgender di militer AS dan di dalam sekolah AS.
Sedangkan untuk atlet transgender, dia mengatakan pada rapat umum pada hari Minggu bahwa dia akan bertindak pada hari pertamanya untuk menghentikan partisipasi atlet trans dalam olahraga wanita.
Program keberagaman
Selama masa jabatan pertamanya, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membatasi upaya mengatasi kesenjangan ras di tempat kerja, melalui program-program termasuk pelatihan keberagaman di dalam perusahaan.
Biden membatalkan perintah eksekutif itu pada hari pertamanya menjabat pada Januari 2021, dan Trump kemungkinan akan mengembalikan perintah aslinya di awal masa jabatan keduanya, dan mungkin pada hari pertamanya menjabat.
Trump juga mengkritik kebijakan "keberagaman, kesetaraan, dan inklusi" di dalam universitas.
Baca Juga: Harga Emas Bergerak Sideways, Pasar Masih Cermati Kebijakan Trump
Kartel Narkoba
Trump berencana mengklasifikasikan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing dalam perintah eksekutif awal, Punchbowl News melaporkan pada hari Minggu, memenuhi janji yang dia buat pada jejak kampanye untuk menindak sumber opioid fentanil yang mematikan.
Mewajibkan pekerja federal bekerja di kantor
Trump telah mencerca pengaturan kerja dari rumah untuk puluhan ribu pegawai federal, yang sangat meningkat selama pandemi COVID-19, dan dia telah bersumpah untuk mengakhirinya.
Pada bulan Desember, Trump mengatakan jika pekerja federal menolak untuk kembali ke kantor, "mereka akan dipecat."
Dengan memaksa pekerja pemerintah kembali ke kantor, Trump dan sekutunya berharap hal itu dapat memicu pengunduran diri besar-besaran, yang akan membantu tujuan mereka untuk mengurangi ukuran birokrasi federal.
