Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden AS terpilih, Donald Trump, diperkirakan akan menandatangani lebih dari 50 perintah eksekutif di hari pertamanya bekerja pada Senin, 20 Januari 2025.
NBC melaporkan, Trump berencana menandatangani beberapa perintah eksekutif di hadapan khalayak ramai dalam sebuah acara di Capital One Arena di Washington pada Senin sore waktu AS.
Trump disebut akan menandatangani lebih dari 50 perintah eksekutif, mungkin lebih dari 100, pada hari pertama masa jabatan kepresidenannya keduanya.
Acara pelantikan Trump kali ini dipindahkan ke dalam ruangan karena cuaca buruk di ibu kota negara. Pengambilan sumpah jabatan dilakukan di dalam Capitol pada Senin siang waktu AS.
Baca Juga: Tiga Penguasa Jagad Digital Akan Hadiri Pelantikan Donald Trump
Perintah Eksekutif Trump
Belum ada bocoran jelas tentan perintah eksekutif apa saja yang akan jadi prioritas Trump di hari pertamanya. Di dalamnya mungkin akan mencakup campuran janji kampanye, perubahan kebijakan milik Joe Biden, serta restrukturisasi tenaga kerja federal.
Ketegasan mengenai imigrasi ilegal dan kejahatan lintas batas jadi salah satu perhatian utama para pendukung Trump. Gerakan Make America Great Again (MAGA) juga mendesak pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko.
Trump sempat menyinggung masalah perbatasan ini sehari sebelum upacara pelantikan. Dirinya mengatakan, arus imigran akan berhenti sesaat setelah dirinya dilantik.
"Pada saat matahari terbenam besok malam, invasi perbatasan kita akan berhenti, dan semua pelintas batas ilegal dalam satu bentuk atau lainnya, akan kembali ke rumah," kata Trump hari Minggu (19/1), dikutip NBC.
Baca Juga: Bank Dunia: Kebijakan Tarif AS Bisa Menurunkan Prospek Pertumbuhan Global
Sebagai pengingat, Trump sempat berencana membangun tembok perbatasan dengan Meksiko untuk mencegah imigran ilegal pada masa pemerintahan pertamanya.
Kongres menolak memberikan dana untuk gagasan tersebut. Pengadilan federal pun menolak kebijakan itu dan pada akhirnya dibatalkan secara penuh oleh Joe Biden.
Perintah eksekutif Trump lain yang mungkin akan lahir di hari pertamanya adalah memangkas pendanaan untuk peraturan terkait iklim dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden.
Trump juga sempat berjanji untuk mengembalikan kebijakan "Schedule F", di mana dirinya akan mengklasifikasikan ulang ribuan pekerjaan pegawai negeri sipil federal.
Kebijakan ini sempat diumumkan Trump saat masih menjabat tahun 2020. Melalui ini, Trump akan akan lebih mudah untuk mengisi posisi pegawai negeri sipil federal dengan orang-orang yang berkomitmen untuk melaksanakan agendanya.
Tonton: Transaksi Rp 244 Triliun Batal di Ujung Pemerintahan Joe Biden