kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak Gempuran Sanksi, Rusia Mulai Merasakan Krisis Obat-Obatan Vital


Senin, 04 April 2022 / 11:41 WIB
Dampak Gempuran Sanksi, Rusia Mulai Merasakan Krisis Obat-Obatan Vital
ILUSTRASI. Obat tablet


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Serbuan sanksi dari banyak negara turut mempengaruhi sektor farmasi di Rusia. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah obat-obatan vital mulai sulit didapatkan. Tidak hanya di Moskow, tapi juga di kota-kota lainnya.

Dikutip dari Associated Press, para pakar dan otoritas kesehatan di Rusia mengatakan krisis obat terjadi karena adanya panic buying dan kesulitan logistik bagi pemasok akibat sanksi. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung sementara.

Di sisi lain, mereka juga tetap khawatir bahwa obat-obatan berkualitas tinggi akan terus menghilang di pasar Rusia.

Laporan mengenai adanya kelangkaan obat-obatan mulai muncul pada awal Maret, tak lama setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina. Keputusan tersebut memicu sanksi besar-besaran dan membuat Rusia semakin terisolasi dari seluruh dunia.

Baca Juga: Zelensky: Rusia Seharusnya Menerima Sanksi Lebih Keras

Sejumlah orang yang dihubungi Associated Press di berbagai kota pada akhir Maret mengatakan mereka telah menghabiskan berhari-hari mencari obat tiroid tertentu.

Beberapa obat yang sulit didapatkan adalah jenis insulin atau bahkan sirup penghilang rasa sakit yang populer untuk anak-anak. Beberapa di antaranya bahkan mengaku tidak bisa menemukan obat-obatan jenis itu sama sekali

Krisis obat-obatan penting juga cukup menyulitkan para dokter. Vrachi.Rf, salah satu komunitas online terbesar di Rusia untuk pekerja medis, menyurvei lebih dari 3.000 dokter pada pertengahan Maret terkait kondisi ini.

Ditemukan bahwa para dokter mulai mengalami kekurangan untuk lebih dari 80 obat, termasuk di antaranya adalah obat antiinflamasi, gastrointestinal, antiepilepsi, antikonvulsan, antidepresan, hingga antipsikotik.

Baca Juga: Rusia Diserang Inflasi dan Penurunan Nilai Mata Uang Selama Perang

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko telah berulang kali memberikan jaminan bahwa ketersediaan obat tidak menjadi masalah. Dalam sejumlah pernyataannya, Murashko menyalahkan krisis pada panic buying.

Meski demikian, ia mengakui bahwa permintaan obat-obatan tertentu telah melonjak sepuluh kali lipat dalam beberapa pekan terakhir. Murashko mendesak warga Rusia untuk tidak menimbun obat-obatan.

Pemerintah juga menambahkan lebih banyak obat ke dalam daftar "obat vital" dan yang berisi lebih dari 800 obat penting. Pemerintah juga memastikan agar harganya relatif rendah di pasaran.

Perusahaan farmasi dapat mengajukan permohonan untuk mengubah harga yang ditetapkan setahun sekali, tetapi prosesnya panjang, sangat birokratis, dan tidak memberikan hasil yang terjamin.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×