Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Mahathir Mohamad menyatakan, dia setuju menjadi kandidat Perdana Menteri Malaysia dari koalisi yang berkuasa yang runtuh pekan ini, meski ia sudah mengundurkan diri.
"Saya sekarang yakin bahwa saya memiliki angka yang diperlukan untuk mengumpulkan dukungan mayoritas di (parlemen)," kata Mahathir, yang sekarang jadi Perdana Menteri Malaysia sementara, Sabtu (29/2).
"Karena itu, saya siap untuk maju sebagai calon kandidat Perdana Menteri (Malaysia)," tegas Mahathir, setelah bertemu dengan para pemimpin koalisi Pakatan Harapan seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Raja panggil Mahathir di tengah pertarungan dengan Anwar menjadi perdana menteri
Itu berarti, Mahathir, yang merupakan pemimpin pemerintahan tertua di dunia pada usia 94, akan bersatu kembali dengan sekutu dan pesaingnya Anwar Ibrahim melanjutkan pakta yang mengantarkan koalisi pada kemenangan pemilu yang mengejutkan pada 2018.
"Pakatan Harapan menyatakan dukungan penuhnya terhadap Dr Mahathir sebagai kandidat perdana menteri," kata koalisi bentukan Mahathir dan Annwar yang perjuangannya telah membentuk politik Malaysia selama dua dekade ini.
Dengan demikian, Mahathir telah memastikan kemungkinan dukungan yang dia butuhkan untuk kembali sebagai Perdana Menteri, kurang dari seminggu setelah ia mengundurkan diri dan diangkat sebagai kepala pemerintahan sementara.
Baca Juga: Anwar Ibrahim setia menanti keputusan raja Malaysia untuk jadi perdana menteri
Masa depan politik Mahathir dan Anwar penuh keraguan pada Jumat, dengan Anwar bersaing sebagai kandidat menggunakan haknya sendiri dan Mahathir menemukan sedikit dukungan untuk pemerintah persatuan yang akan memperkuat kekuatannya.
Aliansi baru telah terbentuk dengan motor mantan Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin, yang mendapat dukungan dari partai berkuasa sebelumnya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
UMNO adalah partai yang ternoda oleh korupsi, yang membuat Mahathir dan Anwar bersatu untuk mengusirnya dari kekuasaan pada 2018 di bawah Perdana Menteri saat itu Najib Razak, yang sekarang menghadapi tuduhan korupsi.
Baca Juga: Mahathir Mohamad berencana pimpin Malaysia tanpa bantuan UMNO
Ketegangan terus berlangsung antara Mahathir dan Anwar atas janji untuk suatu hari menyerahkan kekuasaan kepada yang lebih muda. Namun, tidak ada penetapan tanggal untuk itu. Baik Mahathir maupun Pakatan Harapan tidak menyebutkan janji itu dalam pernyataan hari ini.