kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari fintech sampai operator game, sudah ada 21 pengajuan izin bank digital Singapura


Selasa, 07 Januari 2020 / 15:00 WIB
Dari fintech sampai operator game, sudah ada 21 pengajuan izin bank digital Singapura
ILUSTRASI. Kantor pusat Monetary Authority of Singapore's. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura telah menarik minat besar dari perusahaan teknologi yang ingin mengguncang lanskap perbankan di negara tersebut. 

Bagaimana tidak, sudah ada 21 aplikasi untuk lima lisensi bank digital yang ditawarkan oleh otoritas di Singapura.

Baca Juga: Jenderal Iran dibunuh, Mahathir: Muslim harus bersatu

Dilansir dari Reuters, di antara perusahaan-perusahaan yang secara terbuka mengatakan bahwa mereka mengajukan penawaran adalah Ant Financial, sebuah usaha patungan antara Singapore Telecommunications Ltd dan Grab serta konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan game Razer.

Perusahaan internet yang berbasis di Singapura, Sea Ltd serta konsorsium yang dipimpin oleh kelompok jasa keuangan Hong Kong, AMTD Group juga telah mengajukan permohonan.

Liberalisasi perbankan Singapura adalah yang terbesar dalam dua dekade dan mengikuti langkah serupa di Hong Kong, yang mengeluarkan delapan lisensi perbankan online tahun lalu.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan pihaknya menerima minat yang kuat dari berbagai kelompok pelamar tetapi tidak menyebutkan nama mereka. Tujuh penawar adalah untuk bank ritel dan sisanya untuk bank segmen wholesale.

Baca Juga: Tak cuma kekuatan militer, Iran bisa balas dendam ke Amerika lewat serangan siber

"Ini termasuk perusahaan e-commerce, perusahaan teknologi dan telekomunikasi, fintech dan lembaga keuangan," kata MAS.

Bank khusus online diharapkan beroperasi dengan biaya lebih rendah dan menawarkan layanan yang berbeda dari bank konvensional lokal seperti DBS Group dan OCBC.

Perusahaan-perusahaan ini telah bergabung dalam sejumlah konsorsium untuk menggabungkan keahlian perbankan dan teknologi dan memenuhi persyaratan lisensi lokal, yang umumnya lebih ketat daripada pasar lain seperti Hong Kong. 

Pemegang lisensi bank ritel, misalnya, akan membutuhkan S $ 1,5 miliar untuk modal disetor. 

Baca Juga: Hubungan memanas, AS tolak visa Menlu Iran untuk hadiri acara PBB di New York

Beberapa pesaing berharap data pelanggan yang mendalam dikombinasikan dengan teknologi baru akan membantu mereka memenangkan pelanggan di Singapura, yang memiliki lebih dari 150 lembaga penghimpunan deposito dan sekitar US$ 2 triliun total aset yang dikelola.

"Salah satu motivasi utama untuk mencari lisensi bank digital Singapura adalah bahwa lebih mudah untuk menunjukkan rekam jejak yang terbukti dan konektivitas regional ke regulator lain di ASEAN di mana bank digital akan tersedia di waktu mendatang," kata Varun Mittal, yang mengepalai bisnis fintech pasar berkembang di lembaga konsultasi EY.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×