kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Hubungan memanas, AS tolak visa Menlu Iran untuk hadiri acara PBB di New York


Selasa, 07 Januari 2020 / 10:56 WIB
Hubungan memanas, AS tolak visa Menlu Iran untuk hadiri acara PBB di New York
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Iran Muhammad Javad Zarif


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) menolak permohonan visa Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif untuk menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Kamis (9/1).

Pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada Reuters, penolakan itu seiring ketegangan yang meningkat antara kedua negara setelah negeri uak Sam membunuh komandan militer paling terkenal Iran, Qassem Soleimani.

Padahal, berdasarkan Perjanjian 1947 PBB, AS wajib memberi akses ke diplomat asing untuk menghadiri acara PBB. Tetapi, Washington bisa menolak visa karena alasan "keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri".

Baca Juga: Pimpin doa untuk Soleimani, Pemimpin Tertinggi Iran teteskan air mata

Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar soal penolakan visa Menteri Luar Negeri Iran. Begitu juga dengan Juru bicara PBB Stephane Dujarric enggan mengomentari penolakan visa AS untuk Zarif.

"Kami telah membaca laporan media, tetapi kami belum menerima komunikasi resmi dari PBB ataupun AS tentang visa Menteri Luar Negeri Zarif," kata Perwakilan Iran untuk PBB dalam pernyataan resmi, Selasa (7/1), seperti dikutip Reuters.

Zarif berencana menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang akan membahas penegakan Piagam PPB. Dan, perjalanannya telah direncanakan sebelum ketegangan terakhir antara Washington dan Teheran pecah.

Baca Juga: Beda dengan Trump, Menhan AS tidak akan serang situs budaya Iran



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×