Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menjadi momen penting bagi investor, menilai apakah kenaikan itu akan bersifat sesaat atau akan terus berlanjut.
Berdasarkan estimasi median pada survei Bloomberg, AS berhasil menambahkan 650.000 pekerjaan pada Mei 2021. Ini menjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan realisasi bulan sebelumnya sebanyak 266.000 pekerjaan.
Sayangnya, kenaikan itu masih lebih rendah dari prediksi awal ketika laporan sebelumnya diterbitkan. Akibatnya, ekspetasi yang tinggi telah mendorong penurunan terbesar sejak tahun 1996. Hal ini juga menjadi gesekan pasar tenaga kerja di tengah pemulihan ekonomi Amerika.
Baca Juga: Ini sederet miliarder muda yang raup keuntungan dari uang kripto dan bitcoin
Sebagian besar negara bagian telah menghapus pembatasan sosial, dan mendorong bisnis yang terpukul pandemi seperti sektor pariwisata dan perhotelan untuk menopang para karyawan. Meskipun pasokan tenaga kerja terlihat besar, namun perusahaan masih berjuang untuk bisa mempekerjakan mereka.
Menanggapi hal itu, Partai Republik melihat bahwa masih banyak bisnis kecil meningkatkan jumlah tunjangan pengangguran. Sebaliknya, Partai Demokrat menyoroti masalah - masalah jika Covid-19 masih berlanjut dan bagaimana penyediaan akses untuk perawatan anak.
Laporan tersebut mungkin hanya memberikan informasi terbatas terkait perkembangan jumlah pekerja, bagaimana partisipasi tenaga kerja serta tekanan upah yang mulai meningkat di Amerika.
Bloomberg, pada Minggu (30/5), menyebut pembukaan lapangan kerja sedang berlangsung di seluruh negeri dan anak menarik orang Amerika lebih banyak pada bulan Mei.
Nantinya, data bulan Juni dan Juli mendatang akan menguji apakah orang - orang memilih menerima pesangon atau berusaha kembali bekerja karena tunjangan tambahan akan berakhir pada sebagian negara bagian.
Sejumlah pejabat Federal Reserve dijadwalkan akan membahas masalah itu termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan berpidato di konferensi perubahan iklim pada hari Jumat bersama kepala IMF Kristalina Georgieva, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde dan Gubernur Bank Rakyat China Yi Gang.
Secara bersamaan, para menteri keuangan dari kelompok G7 akan memulai pertemuan dua hari di London. Sementara AS dan Inggris lebih maju dalam rencana untuk membuka kembali ekonomi di negara-negara Eropa.
Baca Juga: IHSG loyo di bulan Mei, begini proyeksi IHSG di bulan Juni 2021
Sementara Jepang baru saja memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan kota-kota besar lainnya. Kanada justru melaporkan jumlah lapangan pekerjaan dan PDB kuartal pertama masih dalam proses.
Berdasarkan indeks PMI, China akan diawasi secara ketat di tengah momentum perlambatan ekonomi karena kenaikan harga komoditas. Sementara Korea akan merilis data ekspor pada hari Selasa.
Negara ini mengharapkan pemulihan perdagangan global untuk terus berjalan walau inflasi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut hanya beberapa hari setelah Bank Korea menaikkan proyeksi tahun ini.