Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat
Berkaca dari defisit anggaran itu, CBO memperkirakan utang federal AS akan tumbuh menjadi 98% dari PDB pada tahun 2030 dari 81% terhadap PDB di tahun ini. Itu akan menjadi persentase tertinggi sejak 1946.
CBO mengingatkan, semua utang itu bukan tanpa konsekuensi. Meningkatnya pembayaran bunga utang kepada pemegang utang luar negeri dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi pendapatan bagi rumah tangga AS.
Baca Juga: Sri Mulyani: Upaya terberat tahun ini adalah menjaga keyakinan perekonomian
Adapun asumsi makro yang mendasari hitungan ini, menurut CBO, pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,2% tahun ini - jauh dari target 3% yang ditargetkan Presiden Donald Trump. Pertumbuhan ekonomi AS mungkin akan lebih rendah lebih rendah pada 2021 hingga 2030. CBO memperkirakan PDB AS rata-rata tunbuh 1,7% per tahun.
CBO juga melihat tingkat pengangguran AS tetap pada posisi terendah dalam 50-tahun tahun ini, sebelum naik terus saat ekonomi AS melambat.
Tentu saja, CBO mengakui bahwa perkiraan tersebut tidaklah sempurna. Karena pajak federal dan kebijakan pengeluaran bisa saja berubah dan itu dapat mengubah prospek.
Hal yang sama berlaku untuk perubahan kebijakan perdagangan, produktivitas, pertumbuhan angkatan kerja, perkembangan internasional.
Baca Juga: Wabah virus corona, begini bunyi peringatan yang dirilis Departemen Luar Negeri AS