kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wah, defisit anggaran Pemerintah AS bisa tembus US$ 1 triliun tahun ini


Rabu, 29 Januari 2020 / 15:07 WIB
Wah, defisit anggaran Pemerintah AS bisa tembus US$ 1 triliun tahun ini


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) bakal makin membengkak. Ini karena Pemerintah AS menghabiskan lebih banyak uang setiap tahun daripada yang dibutuhkan.

Ketika defisit menumpuk, akan berkontribusi pada utang nasional AS yang saat ini sudah mencapai US$ 23 triliun dan terus bertambah.

Baca Juga: Sri Mulyani: Wabah virus corona hapus optimisme perbaikan ekonomi global di 2020

Selasa (28/1), Kantor Anggaran Kongres AS atau The Congressional Budget Office(CBO) merilis perkiraan tahunan untuk defisit, utang, pengeluaran dan pendapatan federal, serta gambaran ekonomi yang mendasari hitungan tersebut.

CBO juga merilis pandangannya tentang angka-angka proyeksi untuk tahun ini dan satu dekade kemudian.

Seperti dikutip Al Jazeera, CBO memperkirakan defisit anggaran pemerintah federal AS akan mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2020 dan naik menjadi US$ 1,3 triliun setiap tahun sesudahnya sampai tahun 2030.

Sebagian besar kenaikan defisit ini mencerminkan peningkatan pengeluaran wajib untuk jaminan sosial dan perawatan kesehatan seiring pertambahan populasi.

Kesenjangan antara pengeluaran dan pendapatan berarti pula bahwa defisit anggaran pemerintah AS terhadap produk domestik bruto (PDB) akan meningkat dari 4,6% dari PDB di tahun ini menjadi 5,4% dari PDB pada tahun 2030.

Selain periode enam tahun selama dan setelah Perang Dunia II, defisit anggaran AS selama seabad terakhir tidak melebihi 4% dari PDB selama lebih dari lima tahun berturut-turut. Selama 50 tahun terakhir, ketika ekonomi relatif kuat - seperti sekarang - defisit anggaran federal rata-rata hanya sebesar 1,5% dari PDB.

Baca Juga: Wah, Trump sebut Mark Zuckerberg bakal jadi calon Presiden AS

Berkaca dari defisit anggaran itu, CBO memperkirakan utang federal AS akan tumbuh menjadi 98% dari PDB pada tahun 2030 dari 81% terhadap PDB di tahun ini. Itu akan menjadi persentase tertinggi sejak 1946.

CBO mengingatkan, semua utang itu bukan tanpa konsekuensi. Meningkatnya pembayaran bunga utang kepada pemegang utang luar negeri dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi pendapatan bagi rumah tangga AS.

Baca Juga: Sri Mulyani: Upaya terberat tahun ini adalah menjaga keyakinan perekonomian

Adapun asumsi makro yang mendasari hitungan ini, menurut CBO, pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,2% tahun ini - jauh dari target 3% yang ditargetkan Presiden Donald Trump. Pertumbuhan ekonomi AS mungkin akan lebih rendah lebih rendah pada 2021 hingga 2030. CBO memperkirakan PDB AS rata-rata tunbuh 1,7% per tahun.

CBO juga melihat tingkat pengangguran AS tetap pada posisi terendah dalam 50-tahun tahun ini, sebelum naik terus saat ekonomi AS melambat.

Tentu saja, CBO mengakui bahwa perkiraan tersebut tidaklah sempurna. Karena pajak federal dan kebijakan pengeluaran bisa saja berubah dan itu dapat mengubah prospek.

Hal yang sama berlaku untuk perubahan kebijakan perdagangan, produktivitas, pertumbuhan angkatan kerja, perkembangan internasional.

Baca Juga: Wabah virus corona, begini bunyi peringatan yang dirilis Departemen Luar Negeri AS




TERBARU

[X]
×