kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Delapan roket Katyusha kembali gempur area sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad


Senin, 21 Desember 2020 / 10:20 WIB
Delapan roket Katyusha kembali gempur area sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad
ILUSTRASI. Warga Irak di depan kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak, kembali menjadi sasaran tembak roket. Hari Minggu, (20/12), pihak kedutaan melaporkan setidaknya ada 8 roket Katyusha yang jatuh di sekitar wilayah tersebut.

Pihak militer Irak mengatakan bahwa sebuah kelompok penjahat misterius telah meluncurkan delapan roket. Reuters melaporkan, sebagian besar rudal menghantam kompleks perumahan dan pos pemeriksaan keamanan di dalam zona tersebut,

Militer setempat untuk saat ini melaporkan serangan roket tersebut merusak sejumlah gedung, mobil, serta melukai seorang tentara Irak.

Salah seorang pejabat kemanan yang berkantor di area Zona Hijau tersebut melaporkan bahwa sistem pertahanan berhasil mengalihkan salah satu roket yang datang. Meskipun demikian, sejumlah roket lainnya berhasil jatuh tepat sasaran.

Baca Juga: Mata-matai Iran, AS kirimkan dua pesawat ini

Pihak Kedutaan Besar AS di Irak mengecam serangan tersebut, terlebih lagi serangan diarahkan ke Zona Hijau. Perwakilan AS di Baghdad mendesak semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan tersebut dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.

"Kedutaan Besar AS mengonfirmasi bahwa roket yang menargetkan Zona Internasional berpengaruh pada sistem pertahanan Kedutaan. Ada beberapa kerusakan ringan di kompleks Kedutaan tetapi tidak ada korban luka," tulis pihak kedutaan dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters.

Untuk saat ini para pejabat AS mengarahkan tuduhannya pada milisi Irak yang mendapat dukungan dari Iran, yang memang cukup sering melakukan serangan serupa ke area tersebut.

Dari pihak tertuduh, belum ada satupun kelompok milisi Irak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Donald Trump jatuhkan sanksi besar-besaran pada Iran

Pada bulan Oktober lalu, sekelompok milisi mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan serangan roket terhadap pasukan AS dengan syarat bahwa pemerintah Irak memberikan jadwal untuk penarikan pasukan Amerika.

Sayangnya, serangan serupa kembali terjadi pada tanggal 18 November lalu. Serangan tersebut dianggap AS sebagai tantangan terbuka serta pelanggaran atas komitmen yang telah disampaikan oleh kelompok milisi Irak yang mendapat dukungan dari Iran.

AS sendiri secara berkala telah menarik sekitar 5.000 pasukan mereka dari sejumlah titik di Irak. Dengan adanya serangan yang masih terus terjadi, AS mengancam akan menutup kedutaannya yang ada di Baghdad.

Selanjutnya: Empat roket Katyusha menghantam zona hijau Baghdad, anak-anak jadi korban


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×