kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Demi awasi China di perbatasan, India berencana beli drone miliaran dolar dari AS


Jumat, 25 September 2020 / 06:53 WIB
Demi awasi China di perbatasan, India berencana beli drone miliaran dolar dari AS
ILUSTRASI. Penerbang AS mempersiapkan drone MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS saat berangkat dalam misi di Lapangan Udara Kandahar, Afghanistan 9 Maret 2016.


Sumber: Indian Today | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India dikabarkan akan segera membeli drone baru dari AS demi mengawasi gerak-gerik China di perbatasan. Tidak tanggung-tanggung, India akan memboyong 30 unit drone sekaligus.

India Today melaporkan, upaya pembelian drone pemantau ini sudah direncanakan selama tiga tahun dan belakangan menyeruak kembali ke publik.

Tiga puluh drone yang kabarnya akan diboyong India datang dari seri General Atomics MQ-9A Reapers buatan AS. Harga keseluruhannya ditaksir mencapai $3 miliar atau sekitar Rp 44,9 triliun.

Rencana pembelian drone dari AS ini diharapkan bisa segera mendapat persetujuan pada pertemuan Dewan Akusisi Pertahanan yang akan datang. Pertemuan tersebut akan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.

Nantinya, 6 drone akan segera dibeli dan dikirim dalam beberapa bulan ke depan. Sementara 24 unit lainnya akan dikirim secara bertahap selama tiga tahun.

"MQ-9A digerakkan oleh satelit terpadu, dapat terbang di atas target pada ketinggian 45.000 kaki dan sanggup bertugas selama 35 jam," ungkap seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan seperti dikutip India Today (23/9).

Baca Juga: Kasus COVID-19 tembus 5 juta, India nekat buka kembali wisata Taj Mahal

Pihak kementerian menjelaskan bahwa drone tersebut menggunakan radar dan sistem dukungan elektronik untuk mendeteksi lokasi lawan.

"Drone ini bisa berada di mana saja, Teluk Aden atau Selat Malaka atau Ladakh Timur," lanjutnya.

Pembelian senjata ataupun alutsista dari AS bukanlah hal baru bagi India. AS merupakan eksportir senjata terbesar ke India setelah Rusia.

Pengadaan drone dalam jumlah besar ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi India yang dalam beberapa bulan terakhir merasakan ketegangan di wilayah perbatasan dengan China.

Tentara perbatasan dari kedua negara bahkan telah saling bentrok pada bulan Juni lalu dan menewaskan setidaknya 20 tentara di Lembah Galwan.

Selanjutnya: Masih panas, China pasang jaringan serat optik di perbatasan dengan India


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×