Sumber: Indian Today | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India dikabarkan akan segera membeli drone baru dari AS demi mengawasi gerak-gerik China di perbatasan. Tidak tanggung-tanggung, India akan memboyong 30 unit drone sekaligus.
India Today melaporkan, upaya pembelian drone pemantau ini sudah direncanakan selama tiga tahun dan belakangan menyeruak kembali ke publik.
Tiga puluh drone yang kabarnya akan diboyong India datang dari seri General Atomics MQ-9A Reapers buatan AS. Harga keseluruhannya ditaksir mencapai $3 miliar atau sekitar Rp 44,9 triliun.
Rencana pembelian drone dari AS ini diharapkan bisa segera mendapat persetujuan pada pertemuan Dewan Akusisi Pertahanan yang akan datang. Pertemuan tersebut akan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.
Nantinya, 6 drone akan segera dibeli dan dikirim dalam beberapa bulan ke depan. Sementara 24 unit lainnya akan dikirim secara bertahap selama tiga tahun.
"MQ-9A digerakkan oleh satelit terpadu, dapat terbang di atas target pada ketinggian 45.000 kaki dan sanggup bertugas selama 35 jam," ungkap seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan seperti dikutip India Today (23/9).
Baca Juga: Kasus COVID-19 tembus 5 juta, India nekat buka kembali wisata Taj Mahal
Pihak kementerian menjelaskan bahwa drone tersebut menggunakan radar dan sistem dukungan elektronik untuk mendeteksi lokasi lawan.
"Drone ini bisa berada di mana saja, Teluk Aden atau Selat Malaka atau Ladakh Timur," lanjutnya.
Pembelian senjata ataupun alutsista dari AS bukanlah hal baru bagi India. AS merupakan eksportir senjata terbesar ke India setelah Rusia.
Pengadaan drone dalam jumlah besar ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi India yang dalam beberapa bulan terakhir merasakan ketegangan di wilayah perbatasan dengan China.
Tentara perbatasan dari kedua negara bahkan telah saling bentrok pada bulan Juni lalu dan menewaskan setidaknya 20 tentara di Lembah Galwan.