kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi cegah virus corona, Korea Utara perpanjang masa karantina jadi 30 hari


Rabu, 19 Februari 2020 / 23:04 WIB
Demi cegah virus corona, Korea Utara perpanjang masa karantina jadi 30 hari
ILUSTRASI. Penumpang menggunakan masker untuk mencegah virus corona baru di Incheon International Airport, Incheon, Korea Selatan, 29 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Korea Utara telah memberlakukan karantina yang ketat bagi orang asing yang menunjukkan gejala demam saat masuk ke negara mereka. Ini juga berlaku bagi warga Korea Utara yang kembali dari luar negeri.

Bahkan, Han Tae Song, Duta Besar Korea Utara untuk PBB, mengatakan, Pyongyang memperpanjang masa karantina menjadi 30 hari, dua kali lipat lebih dari masa inkubasi virus corona baru selama 14 hari.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tidak ada indikasi Covid-19 telah menyebar di Korea Utara, setelah media Korea Selatan melaporkan, ada kasus dan kematian virus yang Pyongyang tutupi.

Baca Juga: Cara tangan besi Korea Utara tangani virus corona: Eksekusi mati dan diasingkan

"(Belum ada) kasus wabah virus corona," kata Han di Jenewa, Rabu (19/2), kepada Reuters. "Kami memiliki karantina yang ketat di area tertentu untuk waktu tertentu".

Ditanya tentang kasus-kasus yang dicurigai, Han menyebutkan, "Para tersangka utama adalah para pelancong yang mengunjungi negara-negara lain, baik orang Korea Utara maupun orang asing".

Bahkan, "Kami memperpanjang karantina, sebenarnya itu 14 hari, tetapi menurut hasil ilmiah, virus corona bisa timbul bahkan tiga minggu kemudian. Itulah sebabnya, kami memperpanjang karantina jadi 30 hari. Pencegahan lebih murah daripada mengobati," ujar Han.

Baca Juga: Korea Utara tembak mati warga yang keluar karantina virus corona

Melansir Reuters, Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, Korea Utara melaporkan sudah memeriksa hampir 7.300 pelancong yang memasuki negara mereka selama enam minggu terakhir hingga 9 Februari lalu.

Mengutip data Kementerian Kesehatan Korea Utara, Jasarevic menyebutkan, sebanyak 141 pelancong yang mengalami demam telah menjalani tes virus corona baru tetapi semuanya memiliki hasil negatif.

Wabah Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di China bisa menghancurkan sistem kesehatan yang kekurangan sumber daya seperti Korea Utara. Lembaga-lembaga bantuan telah menyerukan pengecualian untuk sanksi perdagangan internasional agar lebih mudah membantu Pyongyang memerangi virus corona.

Baca Juga: Total jadi 84, Singapura laporkan tiga kasus baru corona virus

"Saat ini tidak ada sinyal, tidak ada indikasi kami berurusan dengan Covid-19 di sana (Korea Utara)," kata Dr Mike Ryan, Kepala Program Darurat WHO, dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (18/2), seperti dikutip Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×