Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Jenderal Guillot menerangkan, misi ini tak saja membantu kru B-52 dalam memahami medan udara di kawasan sasaran, dan melakukan fungsi kontrol dan komando selama di sana. "Mereka juga berintegrasi dengan aset baik milik AS maupun sekutu di teater, sehingga meningkatkan kesiapan pasukan gabungan," paparnya.
Pemerintah Amerika Serikat menyiratkan bahwa keberadaan benteng udara mereka tergantung seberapa genting situasi yang terjadi di Timur Tengah. Sebelumnya, Pentagon pernah mengirimkan pesawat yang bisa membawa 30 ton bom itu setelah membunuh komandan top Iran, Qasem Soleimani, pada Januari.
Baca juga: Kenapa antibiotik harus dihabiskan? Yuk kenali manfaat antibiotik
Kemudian di Mei 2019, mereka juga memberangkatkan pesawat itu setelah Teheran mengeklaim menembak jatuh drone AS, karena berada di wilayah udara mereka. Relasi dua negara mulai memburuk setelah Trump secara sepihak mengeluarkan "Negeri Uncle Sam" dari perjanjian nuklir 2015, di 2018. Saat itu, Trump berdalih kesepakatan era Barack Obama tersebut tidak mencakup aktivitas Iran di Timur Tengah, seperti mendanai Houthi di Yaman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beri Peringatan ke Iran, Trump Kirim Pesawat Pengebom B-52",
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo