Sumber: Telegraph | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - LONDON. Saat wabah corona masih bergentayangan, sepertinya tensi politik global semakin mendidih. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berencana mengurangi peran Huawei dalam jaringan telekomunikasi 5G di negara tersebut. Mengutip Telegraph Selasa (26/5), Johnson menginstruksikan para pejabat Inggris menyusun rencana akan mengurangi peran teknologi China dalam jaringan 5G Inggris.
Tak tanggung-tanggung, Johnson akan mencukur habis peran teknologi Huawei di jaringan 5G Inggris di tahun 2023 mendatang. Rencana Johnson itu menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (G7) bulan depan, yang rencananya berlangsung di Amerika Serikat (AS). Setelah mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, Inggris berharap meningkatkan hubungan perdagangan dengan AS. Setelah Brexit, hubungan Inggris dan Uni Eropa rada terganggu.
Sementara Presiden AS Donald Trump sejak lama melarang penggunaan teknologi Huawei. Termasuk melarang Huawei berbisnis dengan perusahaan asal AS dan sekutu AS. Tuduhannya, Huawei menjadi spionase. Alasannya,Huawei dituding bisa membangun backdoor dalam infrastruktur jaringan yang bisa dipakai pemerintah China untuk aksi spionase. Huawei berulang kali membantah tudingan tersebut. Tudingan ini sudah berulang kali dibantah oleh Huawei.
Kabarnya Trump sudah lama berkomunikasi dengan Johnson terkait Huawei.
Mengutip The Verge Selasa (26/5), Trump Januari lalu pernah menghubungi Johnson dan mengancam akan memutus hubungan intelijennya dengan Inggris. Saat itu Johnson mengaku tak punya banyak pilihan. Ia memang sudah membatasi penggunaan perangkat 5G Huawei di Inggris. Termasuk melarang penggunaan vendor Tiongkok itu di bagian penting dalam jaringan mereka.
Namun Johnson mengaku tak punya banyak opsi untuk infrastruktur 5G di Inggris. Perusahaan telekomunikasi Vodafone menegaskan, kalau mengganti semua perangkat Huawei di jaringannya akan menelan biaya sangat mahal.
Jika Johnson jadi mencukur habis peran Huawei, kemungkinan tensi hubungan Inggirs China akan memanas. Menghadapi tekanan Trump, Huawei dikabarkan rela menggandeng saingannya, MediaTek. pengembang chip ponsel terbesar kedua dunia setelah Qualcomm. MediaTek yang berasal dari Taiwan memasok chip untuk berbagai produk low end produsen ponsel seperti Samsung, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Nah, Huawei berniat membeli chip ponsel 5G milik MediaTek. Chip ponsel ini melayani segmen menengah atas. Bila ini terjadi, sepertinya situasi bisnis global bakal semakin mendidih.