kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demo Hong Kong berlanjut, polisi menembakkan gas air mata di sekitar Kowloon


Minggu, 11 Agustus 2019 / 04:54 WIB
Demo Hong Kong berlanjut, polisi menembakkan gas air mata di sekitar Kowloon
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran di Hong Kong


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah pada hari Sabtu (10/8) dan menyebabkan wisatawan melarikan diri dari Kowloon. Para demonstran berkumpul kembali di tempat lain selama akhir pekan yang tegang, panas dan bergolak.

Berminggu-minggu protes yang semakin keras menyebabkan Hong Kong berada dalam krisis politik terbesar selama beberapa dekade. Ini merupakan serius bagi pemerintah pusat China.

Pada hari Sabtu, para aktivis berdemonstrasi di seluruh kota, dengan ribuan orang menduduki ruang kedatangan bandara untuk hari kedua. Sementara di tempat lain polisi menunjukkan keinginan baru untuk dengan cepat dan paksa membersihkan mereka dari jalanan.

Baca Juga: Bikin heboh lagi, Donald Trump tidak siap membuat deal perdagangan dengan China

Gas air mata digunakan tanpa banyak peringatan tak lama setelah beberapa ratus aktivis yang berbaris melalui Tai Po, di utara wilayah itu, telah membarikade persimpangan di lingkungan Tai Wai menjelang malam hari. Para demonstran bubar akibat asap yang juga memenuhi stasiun kereta.

Kemudian para demonstran muncul lagi di Kowloon, sebuah distrik kota besar di sisi daratan pelabuhan Hong Kong. Polisi pun melepaskan tembakan gas lagi dari kantor polisi Tsim Sha Tsui. Para turis di sekitar lokasi tersebut berlarian sambil berlinangan air mata akibat efek gas.

Sejumlah bentrok lain pun terjadi. Para pengunjuk rasa yang mengenakan helm dan topeng mulai mundur ketika polisi menembakkan gas atau maju dengan perisai dan pentungan.

Toko-toko mewah terperangkap dalam protes. Sejumlah pembeli bahkan mengambil gambar polisi anti huru hara, sementara yang lain mengejek para petugas.

Baca Juga: Ribuan demonstran padati terminal kedatangan Bandara Hong Hong

"Jika pemerintah berpikir kami akan menyerah dan tidak keluar lagi, mereka salah," kata Chris Wong, mahasiswa berusia 20, di Tai Po.

"Carrie Lam sekarang menyebarkan kebohongan dan menyalahkan kami karena menghancurkan ekonomi Hong Kong. Tapi dialah yang menghancurkan Hong Kong," kata dia.

Lam, pemimpin Hong Kong, mengatakan pada hari Jumat bahwa ekonomi, yang sudah dihantam oleh perlambatan ekonomi China dan perang perdagangan AS-China, sedang dirusak oleh protes yang dimulai pada bulan Juni lalu.

Seorang juru bicara pemerintah menggambarkan demonstrasi ini sebagai kegiatan ilegal yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Demonstran yang kebanyakan masih muda justru menjadi lebih mantap. Pada Sabtu malam, mereka memasang laser pointer ke polisi anti huru hara dan mengangkat batu bata dan memulung bahan bangunan untuk menghalangi jalan di Kowloon.

Larangan demo Cathay

China menargetkan perusahaan raksasa Hong Kong, menuntut maskapai berbendera Cathay Pacific Airways menangguhkan staf yang terlibat dalam demonstrasi. Ini membawa tekanan pada maskapai, terutama penerbangan dari China.

Baca Juga: Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong

Kemarin, Cathay mengumumkan kepada staf bahwa mereka akan melarang karyawan yang terlalu radikal untuk mengawaki penerbangan ke China daratan. Cathay pun mengatakan bahwa mereka telah memecat seorang pilot yang ditangkap pada protes pekan lalu dari tugas aktif.

Peringatan bagi penduduk pun tidak mempan menghalangi demonstran. Leung Wai Man, seorang ibu rumah tangga berusia 60-an, mengatakan bahwa dia termotivasi untuk berbaris di Tai Po karena dia marah dengan apa yang dia lihat sebagai respons kekerasan oleh polisi pada beberapa protes.

"Kami sangat marah tentang polisi karena menangkap remaja kami," kata dia. Leung mengatakan, dia khawatir akan meningkatnya kekerasan. Tapi, "Para pengunjuk rasa hanya berusaha melindungi diri mereka sendiri dari kekerasan polisi," kata dia

Para demonstran pun akan melanjutkan demonstrasi pada hari ini, Minggu (11/8), termasuk di distrik kelas pekerja Sham Shui Po. Di lokasi ini terjadi konfrontasi dengan kekerasan antara aktivis dan polisi, yang mendorong pihak berwenang untuk merencanakan menutup banyak bangunan publik di sana.

Protes menyebar

Protes dimulai setelah pemerintah Hong Kong mencoba memperkenalkan RUU ekstradisi yang akan memungkinkan terdakwa dikirim ke daratan China untuk diadili.

RUU itu telah ditangguhkan, tetapi pemrotes telah meningkatkan tuntutan mereka dan sekarang menyerukan demokrasi yang lebih besar dan pengunduran diri Lam.

Orang-orang muda telah berada di garis depan, khawatir akan hilangnya kebebasan di Hong Kong, sementara juga prihatin dengan masalah-masalah seperti kesenjangan kekayaan di kota.

Baca Juga: Makin panas, Amerika Serikat dan Australia merilis travel warning ke Hong Kong

Ribuan aktivis yang kebanyakan muda mengisi aula kedatangan bandara untuk hari kedua. Beberapa duduk dan meneriakkan slogan, sementara yang lain menggambar poster protes dan menyapa penumpang yang datang.

Demonstran yang lebih tua juga telah muncul. Sebelumnya pada hari Sabtu, dalam dua protes terpisah, kelompok kecil lansia Hong Kong dan keluarga berbaris di dekat kawasan bisnis pusat keuangan. Baik pawai maupun protes bandara berjalan damai.

"Kami berharap dapat menyediakan tempat yang lebih aman bagi orang tua dan anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa, dan untuk menyuarakan keprihatinan mereka," kata Fion Yim, 35, perwakilan dari panitia penyelenggara atas apa yang disebut sebagai protes keluarga.

Pemerintah China mengutuk protes ini. Bahkan, pemerintah menuduh kekuatan asing memicu kerusuhan.

Hong Kong dijamin kebebasan yang tidak diberikan di China, termasuk peradilan independen. Hal ini terjadi di bawah formula "satu negara, dua sistem", ketika Inggris mengembalikannya ke China pada tahun 1997.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×