kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong


Jumat, 09 Agustus 2019 / 16:30 WIB
Amerika Serikat menuduh China terapkan rezim preman di Hong Kong


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hubungan Amerika Serikat dan China soal Hong Kong makin memanas. Kali ini Departemen Luar Negeri AS menuduh China telah berperilaku seperti preman setelah data pribadi diplomat Amerika di Hong Kong dipublikasikan oleh surat kabar pro pemerintah.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil seorang perwira yang bertugas di Konsulat Jenderal AS di Hong Kong setelah mereka mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh oposisi setempat yang disebutnya sebagai aktivis kemerdekaan Hong Kong.

Langkah ini dilakukan ketika Hong Kong memasuki akhir pekan kesepuluh dari protes yang semakin keras dan mengganggu.

Baca Juga: Harga produsen China turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan telah memberikan pernyataan keras dengan konsulat dalam pertemuan tersebut dengan mengekspresikan ketidaksetujuan dan oposisi.

"Washington harus segera membuat terobosan bersih dari pasukan anti-China yang menimbulkan masalah di Hong Kong, berhenti mengirimkan informasi yang salah kepada pelaku kekerasan, dan menahan diri dari campur tangan dengan urusan Hong Kong," tulis pernyataan tersebut.

Diplomat itu diidentifikasi sebagai Julie Eadeh. Surat kabar pro-Beijing Ta Kung Pao foto-foto pertemuan Eadeh dengan aktivis pro-demokrasi Hong Kong Joshua Wong dan anggota lain dari partai politiknya Demosisto, di sebuah hotel mewah di kota tersebut.

Selain mengidentifikasi Eadeh, Ta Kung Pao juga menerbitkan nama suaminya dan anak-anak mereka.

Baca Juga: Perang dagang, perusahaan China ramai-ramai pindahkan usaha ke Malaysia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×