kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Demonstrasi anti-kudeta merajalela, Jenderal Myanmar janji untuk gelar pemilu baru


Selasa, 09 Februari 2021 / 06:21 WIB
Demonstrasi anti-kudeta merajalela, Jenderal Myanmar janji untuk gelar pemilu baru
ILUSTRASI. Pemimpin militer Myanmar mengatakan pada hari Senin bahwa juntanya akan kembali menggelar pemilihan umum baru. REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - YANGON. Pemimpin militer Myanmar mengatakan pada hari Senin bahwa juntanya akan kembali menggelar pemilihan umum baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang. Pengumuman itu dilakukan setelah puluhan ribu warga Myanmar turun ke jalan pada hari ketiga untuk memprotes kudeta yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.

Melansir Reuters, Jenderal Senior Min Aung Hlaing berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi. Ini merupakan pidato pertamanya di negara itu sejak pengambilalihan militer Senin lalu. 

Dia tidak mengatakan kapan pemilu akan diadakan, tetapi berulang kali mengklaim bahwa pemilu November lalu, yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, adalah penipuan.

Di ibu kota Naypyitaw, kerumunan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-kudeta dan mengatakan kepada polisi bahwa mereka harus melayani orang-orang bukan militer, menurut media dan siaran langsung acara.

Baca Juga: Larang aksi unjuk rasa, junta Myanmar terapkan darurat militer

Polisi mengarahkan meriam air ke arah pengunjuk rasa dan memperingatkan bahwa mereka mungkin menggunakan tembakan langsung jika pengunjuk rasa tidak bubar. Meski demikian, aksi protes berakhir tanpa pertumpahan darah.

Reuters memberitakan, Kedutaan Besar AS mengatakan telah menerima laporan bahwa jam malam telah diberlakukan di Yangon dan Mandalay, kota terbesar kedua, mulai pukul 8 malam sampai jam 4 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Redam aksi protes, junta Myanmar berlakukan darurat militer



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×