Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ratusan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah dengan gagah berani melakukan aksi demonstrasi meski hujan deras mengguyur kota Hong Kong pada Minggu (18/8). Jalan-jalan utama di Hong Kong terlihat padat. Kali ini, mereka bertekad akan melakukan aksi damai meskipun sempat diwarnai kekerasan beberapa waktu lalu.
Menjelang berakhirnya malam, genap sudah 11 pekan aksi demonstrasi Hong Kong berlangsung. Malam kemarin, aksi tersebut sukses berlangsung damai tanpa ada gas air mata yang ditembakkan. Namun, masih ada sejumlah kelompok dari pengunjuk rasa, masuk yang masih mengeluarkan kata-kata penghinaan dan melemparkan benda-benda keras ke pihak polisi Hong Kong. Mereka bahkan menyorot sinar laser ke markas kepolisian di Wan Chai.
Baca Juga: Hong Kong bersiap untuk aksi unjuk rasa besar anti pemerintah pada hari Minggu ini
Meskipun demikian, Hong Kong mencatat aksi demonstrasi yang berakhir tanpa bentrokan fisik antara pengunjuk rasa dan polisi selama tiga hari berturut-turut. Istirahat dari pola demonstrasi meresahkan dalam beberapa minggu terakhir, yang telah memicu kecaman dari pemerintah pusat maupun daerah.
Data penyelenggara aksi dari Front Hak Asasi Manusia Sipil memperkirakan 1,7 juta warga turun ke titik sentral demonstrasi. Jumlah itu merupakan hitungan para sukarelawan di sejumlah daerah yang paling dekat dengan titik utama demonstrasi di Victoria Park, antara Causeway Bay dan Fortress Hill.
"Jumlah yang ikut aksi dari Causeway Bay ke Central tak dapat kami hitung. Jadi saya yakin, jumlahnya lebih banyak dari 1,7 juta orang," kata penyelenggara Front, Jimmy Sham Tsz-kit.
Baca Juga: Demo Hong Kong menjalar ke Australia
Sementara, estimasi pihak kepolisian, jumlah peserta aksi demonstrasi hanya mencapai 128.000 orang.
"Aksi hari ini (kemarin) berjalan damai, persis seperti yang diminta (pimpinan Hong Kong) Carrie Lam Ceng Yuet - ngor... Lam harus merespon atas lima tuntutan warga yang sudah melakukan aksi damai agar ekspresi mereka bisa didengar dan diterima," kata Sham.
Dia merujuk pada daftar telepon dari para pelaku aksi demonstrasi, termasuk tuntutan untuk penarikan penuh dari undang-undang ekstradisi yang sekarang ditinggalkan dan penyelidikan independen terhadap penggunaan kekuatan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Dampak karyawan dukung demo Hong Kong, CEO Cathay Pacific mengundurkan diri