Sumber: Wall Street Journal | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Spekulasi mengenai asal-usul Covid-19 kembali datang dari AS. Kali ini Departemen Energi AS menduga bahwa virus corona bisa saja muncul dari kebocoran lab di China.
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, dugaan itu tercatat dalam laporan rahasia oleh kantor Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines. Sebelumnya departemen energi mengatakan ragu-ragu tentang bagaimana virus itu muncul.
Meksipun dirilis dengan keyakinan yang rendah, tapi laporan tetap dipertimbangkan karena departemen tersebut mengawasi jaringan laboratorium nasional, termasuk beberapa yang melakukan penelitian biologi tingkat lanjut.
Departemen Energi AS saat ini bergabung dengan Biro Investigasi Federal (FBI) dan meyakini bahwa pandemi Covid-19 adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium China.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi COVID-19 China Terkini?
WSJ mengatakan bahwa empat badan intelijen AS yakin Covid-19 lahir dari transmisi yang alami, sementara dua lainnya masih belum memutuskan sikap.
Pihak Gedung Putih pada hari Minggu (26/2) menyatakan bahwa intelijen Amerika tetap terpecah dalam masalah ini.
"Saat ini, belum ada jawaban pasti yang muncul dari komunitas intelijen atas pertanyaan ini," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kepada CNN.
WHO Menyusun Tim Peneliti Baru
Pertengahan bulan ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berjanji untuk melakukan segala kemungkinan yang bisa dilakukan sampai mereka bisa mendapatkan jawaban tentang asal-usul Covid-19.
Pernyataan tekad itu disampaikan direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai respons atas rumor yang menyatakan bahwa pencarian telah dihentikan.
Sebuah artikel yang terbit di situs web Nature pada 14 Februari menyebut WHO telah secara diam-diam mengabaikan fase kedua dalam upaya penyelidikan ilmiah tentang asal-usul Covid-19.
Baca Juga: WHO: Kami Belum Berhenti Mencari Asal-Usul Covid-19
Dalam artikelnya Nature mengutip perkataan Maria Van Kerkhove, pakar WHO yang memimpin penyelidikan, yang menyebut tidak ada fase kedua dalam proses penyelidikan.
WHO sebenarnya telah berencana mengirimkan tim kedua ke Wuhan untuk melakukan penelitian lanjutan. Namun, Van Kerkhove mengatakan WHO mengubah taktik dengan membentuk tim ilmuwan dengan cakupan penelitian yang diperluas.
Tim ini disiapkan untuk menyelidiki patogen baru dan mempelajari cara mencegah pandemi di masa depan. Di saat yang sama, mereka juga akan terus menyelidiki asal-usul Covid-19.
Tim yang baru dibentuk itu diberi nama Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Baru (SAGO).
"SAGO dibentuk untuk melakukan penilaian independen terhadap asal-usul Covid-19, di saat yang sama mereka juga bekerja secara lebih luas untuk memahami asal-usul patogen epidemi dan pandemi di masa depan," pungkas Van Kerkhove.