kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Departemen Luar Negeri AS setujui penjualan senjata ke Taiwan senilai US$ 2,3 miliar


Selasa, 27 Oktober 2020 / 09:22 WIB
Departemen Luar Negeri AS setujui penjualan senjata ke Taiwan senilai US$ 2,3 miliar
ILUSTRASI. Penjualan senjata AS ke Taiwan akan mencakup 100 Harpoon Coastal Defense Systems (HCDS).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Reuters mengabarkan bahwa seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa China akan menjatuhkan sanksi pada Lockheed Martin, Boeing Defense, Raytheon dan perusahaan AS lainnya yang dikatakan terlibat dalam penjualan senjata Washington ke Taiwan.

Departemen Luar Negeri AS menyesalkan tindakan China tersebut, mengatakan bahwa keputusan penjualan senjata ke Taiwan merupakan sesuatu yang sah.

"Kami menyesalkan upaya Beijing untuk memberi balasan terhadap perusahaan AS dan perusahaan asing lain yang terlibat dalam penjualan senjata yang mendukung persyaratan pertahanan diri Taiwan yang sah," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri A.S. Morgan Ortagus, seperti dikutip Reuters.

Langkah AS yang akhirnya akan segera menjual senjata ke Taiwan ini diambil untuk meningkatkan tekanan terhadap China. Pemerintahan Trump juga ada dalam kekhawatiran terkait adanya upaya China untuk menekan Taiwan.

Sampai saat ini China masih melihat Taiwan sebagai provinsi yang memberontak dari China. Pemerintah di Beijing akan berupaya untuk merangkul kembali Taiwan dengan cara apapun, bahkan dengan kekerasan.

Selanjutnya: Hubungan kembali memanas, China jatuhkan sanksi ke perusahaan AS




TERBARU

[X]
×