kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Departemen Perdagangan AS Larang Penggunaan AI DeepSeek di Perangkat Pemerintah


Selasa, 18 Maret 2025 / 07:09 WIB
Departemen Perdagangan AS Larang Penggunaan AI DeepSeek di Perangkat Pemerintah
ILUSTRASI. The deepseek logo, a keyboard, and robot hands are seen in this illustration taken January 27, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Beberapa biro di Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu stafnya dalam beberapa pekan terakhir bahwa model kecerdasan buatan (AI) DeepSeek asal China dilarang digunakan di perangkat pemerintah.

Informasi ini diperoleh dari pesan yang dilihat oleh Reuters Senin (17/3) serta dua sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.

"Untuk menjaga keamanan sistem informasi Departemen Perdagangan, akses terhadap AI berbasis China, DeepSeek, dilarang secara luas di semua perangkat yang disediakan pemerintah (GFE)," bunyi salah satu email yang dikirim secara massal kepada pegawai departemen tersebut.

Baca Juga: 4 Cara Menghasilkan Uang dengan DeepSeek

Dalam pesan tersebut, pegawai juga diinstruksikan secara tegas: "Jangan mengunduh, melihat, atau mengakses aplikasi, aplikasi desktop, atau situs web yang terkait dengan DeepSeek."

Departemen Perdagangan AS belum memberikan komentar resmi terkait kebijakan ini.

Reuters juga belum dapat memastikan sejauh mana larangan ini diterapkan di seluruh pemerintahan AS.

Kekhawatiran terhadap Keamanan Data dan Persaingan AI

Model AI berbiaya rendah dari DeepSeek sempat memicu aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas global pada Januari lalu.

Investor khawatir bahwa kehadiran DeepSeek dapat mengancam dominasi AS dalam pengembangan teknologi AI.

Baca Juga: Tencent Merilis Model AI Baru, Balasannya Lebih Cepat dari DeepSeek-R1

Para pejabat AS dan anggota Kongres juga menyatakan kekhawatiran mereka terkait ancaman DeepSeek terhadap privasi data serta potensi kebocoran informasi sensitif pemerintah.

Anggota Kongres Josh Gottheimer dan Darin LaHood, yang tergabung dalam House Permanent Select Committee on Intelligence, telah mengusulkan rancangan undang-undang pada Februari untuk melarang DeepSeek di perangkat pemerintah.

Awal Maret ini, mereka juga mengirim surat kepada para gubernur AS, mendesak mereka untuk melarang aplikasi AI asal China tersebut di perangkat yang dikeluarkan pemerintah.

"Dengan menggunakan DeepSeek, pengguna tanpa sadar membagikan informasi sensitif dan rahasia, seperti kontrak, dokumen, serta catatan keuangan, kepada Partai Komunis China (CCP). Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi CCP, yang merupakan musuh asing bagi AS," tulis kedua anggota Kongres tersebut dalam surat tertanggal 3 Maret.

Baca Juga: DeepSeek Pangkas Harga API, Picu Persaingan AI Global

Sejumlah negara bagian AS, termasuk Virginia, Texas, dan New York, telah lebih dulu melarang penggunaan model AI ini di perangkat pemerintah.

Selain itu, koalisi yang terdiri dari 21 jaksa agung negara bagian telah mendesak Kongres untuk segera mengesahkan undang-undang terkait pelarangan DeepSeek.

Selanjutnya: Trump Bakal Berbicara dengan Putin Hari Ini, Bahas Cara Akhiri Perang Ukraina

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 18-20 Maret 2025, Daging Rendang-Sukiyaki Harga Spesial


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×