kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di depan mata Australia, ancaman resesi pertama dalam 3 dekade


Kamis, 23 Juli 2020 / 14:11 WIB
Di depan mata Australia, ancaman resesi pertama dalam 3 dekade
ILUSTRASI. Kondisi lokasi wisata ternama Australia yang tampak sangat sepi. Australia berhadapan dengan ancaman resesi pertama dalam 3 dekade.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Resesi ekonomi di depan mata. Pemerintah Australia mengingatkan, perekonomian negeri kanguru akan mengalami kemerosotan tercepat sepanjang sejarah pada kuartal kedua tahun ini.

Defisit anggaran Australia yang terjadi tahun ini juga jadi yang terbesar sejak Perang Dunia II. Semua ini sebagai dampak dari pandemi virus corona baru.

Sejak pandemi virus corona, Pemerintah Australia telah membelanjakan puluhan miliar dollar untuk mengatasi beragam masalah yang timbul. Sayang, pengeluaran besar-besaran ini tidak sejalan dengan pemasukan yang biasa mereka dapat dari sektor industri serta aktivitas ekspor impor.

Pandemi virus corona terasa makin buruk bagi Australia, yang pada awal tahun lalu juga mesti berjuang menghadapi bencana kebakaran hutan besar-besaran.

Baca Juga: Nilai ekspor Singapura naik 16,1% pada bulan Juni, kabar baik di tengah krisis

Channel News Asia melaporkan, produk domestik bruto (PDB) Australia akan mengalami kontraksi hingga 7% pada periode April-Juni 2020. Ini membuat ekonomi Australia harus menghadapi resesi untuk yang pertama kalinya dalam hampir tiga dekade terakhir.

Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan, defisit anggaran bisa saja melonjak menjadi A$ 185 miliar hingga 30 Juni, hampir sepersepuluh dari total PDB. Di periode yang sama tahun lalu, defisit anggara Australia hanya tercatat sebesar A$ 86 miliar.

"Angka-angka kasar ini menunjukkan kenyataan pahit yang kami alami. Prospek ekonomi sangat tidak pasti," ungkap Frydenberg seperti dikuitp Channel News Asia.

Baca Juga: Gara-gara corona, ekonomi Korea selatan (Korsel) diprediksi anjlok 2,3% tahun ini

Stimulus besar-besaran




TERBARU

[X]
×