Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Tidak setua piramida Mesir, tak semegah Menara Eiffel, serta tidak legendaris Kota Tua Jerusalem; tapi dari hotel di dusun Bretton Woods resor inilah nilai relatif isi dompet kita saat ini ditorehkan.
Hotel Mount Washington saat ini beroperasi dengan nama resmi Omni Mount Washington. Omni Hotels & Resorts mengoperasikan hotel ini sejak 2009, lalu membelinya enam tahun kemudian.
Baca Juga: Skenario nasib rupiah menghadapi keputusan The Fed rate
Laman Omnihotels.com membeberkan sejarah singkat hotel luar biasa ini. Dibangun pada tahun 1900 dan baru selesai dua tahun kemudian, hotel ini setidaknya telah tujuh kali ganti pemilik.
Tentu saja status sebagai tuan rumah Bretton Woods International Monetary Conference pada 1944 menjadi saah satu daya tarik hotel ini. Sekarang, Gold room, ruangan tempat penandatanganan "surat takdir" ekonomi dunia, diperlakukan sebagai situs sejarah di hotel ini.
Tak bisa dibilang murah, tarif menginap di hotel ini masih terjangkau oleh sebagian para pelancong dari Indonesia; sebuah negeri yang matauangnya saat ini cuma senilai seperempatbelas ribu dolar AS.
Ketika tulisan ini diketik, situs pemesanan hotel Agoda.com menawarkan salah satu dari 200 kamar di hotel ini dengan tarif berkisar Rp 4 juta-an semalam.
Baca Juga: Menerka arah rupiah di tengah ekspektasi penurunan suku bunga The Fed