Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Iya, resor terpencil di pegunungan ini ibarat rahim yang melahirkan bayi kembar tiga: Bank Dunia (World Bank), Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), serta peran baru dolar AS sebagai "mata uang internasional.”
Di Bretton Wood pula Amerika Serikat berjanji menetapkan nilai US$ 35 setara emas 1 ons troi. Dari sana pula, negara-negara lain kemudian menetapkan nilai tukar mereka terhadap dolar AS yang menjadi "pusat tata surya" sistem ekonomi dunia.
Baca Juga: IMF pangkas proyeksi pertumbuhan, Sri Mulyani tetap optimistis jaga momentum
Ketika AS mengalami defisit besar dan kehabisan cadangan emasnya pada tahun 1960-an, mereka mengingkari janji itu. Pada tahun 1971, Presiden Nixon menceraikan dolar dan emas.
Sejak itu dolar AS tak lagi terpaut dengan cadangan emas Amerika sebagaimana akad yang diucapkan AS di Bretton Wood bertahun-tahun sebelumnya.
Sampai sekarang nilai dolar "ditetapkan" oleh campuran kekuatan politik dan ekonomi; transaksi para spekulan mata uang di seluruh dunia hingga keputusan moneter bank sentral, seperti yang akan kita hadapi lusa malam.
Baca Juga: Harga minyak naik dalam empat hari berturut-turut jelang FOMC
Penobatan dolar AS sebagai mata uang dunia di Bretton Wood memang telah kedaluwarsa, tetapi dolar masih tetap menjadi mata uang internasional.
Buktinya, dua-tiga hari ini seluruh perhatian masyarakat tertuju kepada 12 orang peserta rapat operasi pasar terbuka federal (FOMC) bank sentra AS, Federal Reserve.
Para pelancong yang gemar napak tilas situs-situs penting dan berpengaruh terhadap dunia mestinya tidak boleh melewatkan hotel Mount Washington.