kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di Laut China Selatan, militer China gelar latihan tembak dengan amunisi kuat


Senin, 27 Juli 2020 / 23:55 WIB
Di Laut China Selatan, militer China gelar latihan tembak dengan amunisi kuat


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengadakan latihan tembakan langsung dengan amunisi yang kuat di dekat Semenanjung Leizhou, Guangdong, China Selatan, yang merupakan ambang pintu Laut China Selatan.

Mengacu pemberitahuan yang Unit PLA 95180 rilis melalui Beihai Television dan Global Times lansir, latihan militer akan berlangsung dalam dua tahap. 

Fase pertama, latihan militer bergulir mulai Sabtu (24/7) hingga Senin (27/7) di area besar berbentuk persegi panjang di Perairan Barat Semenanjung Leizhou. 

Fase kedua, latihan militer digelar mulai Selasa (27/7) hingga Minggu (2/8) dalam area yang lebih kecil dengan radius delapan kilometer persegi di wilayah yang sama.

Baca Juga: Ikut jejak AS, Australia tolak klaim China di Laut China Selatan

Unit PLA 95180 menyebutkan, latihan tembakan langsung akan mencakup area yang luas dengan amunisi yang kuat, dan masyarakat umum tidak boleh memasuki wilayah laut yang jadi area latihan.

Menurut informasi di situs Pemerintah Kota Beihai, latihan Unit PLA 95180 melibatkan Angkatan Udara PLA.

Song Zhongping, pakar militer China, mengatakan kepada Global Times, latihan tembak langsung maritim oleh Angkatan Udara biasanya mencakup penembakan atas pesawat terbang dan kapal perang. 

Latihan semacam itu bisa melatih pengamanan superioritas udara dan menargetkan kapal perang yang bermusuhan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Setelah Laut China Selatan, AS kini berkonflik dengan China di Sungai Mekong

Sebuah artikel analisis di majalah Ordnance Industry Science Technology yang terbit Jumat (24/7), menyoroti kata-kata "amunisi yang kuat" dalam pemberitahuan PLA. Rudal balistik seri DF dari PLA Rocket Force harus menjadi yang pertama sebagai amunisi yang kuat.

Song menyatakan, dia ingin melihat latihan menampilkan lebih banyak cabang militer, dengan Angkatan Laut dan Rocket Force bergabung dalam operasi gabungan terkoordinasi.

Dalam latihan anti-kapal potensial yang menunjukkan Rocket Force, rudal balistik bisa menargetkan kapal perang yang besar. Dan, rudal jelajah anti-kapal juga dapat melakukan serangan jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer hingga 400 kilometer, kata Song.

Latihan PLA datang saat militer Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan yang semakin meningkat ke Laut China Selatan untuk pengintaian serta latihan dengan pesawat tempur dan kapal perang. Menurut para ahli, itu bisa meningkatkan kemungkinan pertempuran dengan China.

Baca Juga: Beijing: Amerika kerap bikin masalah di seluruh dunia, termasuk Laut China Selatan

Song mengatakan, latihan PLA dapat menunjukkan kemampuan tempurnya yang sebenarnya dalam potensi konflik dengan pasukan AS di semua wilayah. Dan, bisa berfungsi sebagai pencegah utama yang menunjukkan tekad PLA untuk melindungi kedaulatan nasional China.

Dalam latihan lain di Laut China Selatan, pembom JH-7A yang berafiliasi dengan Angkatan Laut Komando Teater PLA baru-baru ini melakukan pelatihan tembakan langsung pada target permukaan laut.

Sementara pembom H-6 Angkatan Laut PLA menjalankan misi patroli malam hari di Laut China Selatan mulai Senin hingga Rabu pekan lalu. Kemudian, pesawat anti-kapal selam Y-8 mengadakan beberapa sesi pelatihan pada awal Juli.

Baca Juga: Untuk cegah China, AS bakal tempatkan unit Marinir bersenjata rudal di Jepang



TERBARU

[X]
×