kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Di Luar Kelaziman, Paus Fransiskus Pergi Ke Kedutaan Besar Rusia


Jumat, 25 Februari 2022 / 21:09 WIB
Di Luar Kelaziman, Paus Fransiskus Pergi Ke Kedutaan Besar Rusia
ILUSTRASI. Russian President Vladimir Putin meets with Pope Francis at the Vatican July 4, 2019. Di Luar Kelaziman, Paus Fransiskus Pergi Ke Kedutaan Besar Rusia.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  VATICAN CITY. Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus pergi ke kedutaan Rusia untuk Takhta Suci pada Jumat (24/2) untuk menyampaikan keprihatinannya atas invasi Rusia ke Ukraina kepada duta besar Moskow. Aksi Paus ini menyimpang dari biasanya, dan belum pernah terjadi sebelumnya dari protokol diplomatik.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Paus Fransiskus menghabiskan waktu sekitar 30 menit di kedutaan Rusia, yang dekat dengan Vatikan.

"Dia pergi untuk mengungkapkan keprihatinannya atas perang," kata Bruni kepada Reuters. Bruni tidak mau mengomentari laporan bahwa paus, berusia 85 tahun tersebut apakah Vatikan telah menawarkan diri untuk memediasi kedua negara.

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Ancaman Perang di Ukraina Sebabkan Rasa Sakit

Ini diyakini sebagai pertama kalinya seorang paus pergi ke kedutaan untuk berbicara dengan seorang duta besar di saat konflik. Utusan asing biasanya dipanggil oleh Sekretaris Negara Vatikan atau bertemu dengan paus di Istana Apostolik.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 14 Februari, sebelum invasi, duta besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash, mengatakan Kyiv akan terbuka untuk mediasi konflik oleh Vatikan. 

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan Takhta Suci berharap bahwa mereka yang memegang nasib dunia di tangan mereka akan memiliki "secercah hati nurani".

Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Kaum Konservatif Gereja yang Disebutnya Terbungkus Baju Zirah

Para pemimpin dunia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dengan meluncurkan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×