Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATICAN CITY. Pemimpin Umat Katolik Sedunia, Paus Fransiskus pergi ke kedutaan Rusia untuk Takhta Suci pada Jumat (24/2) untuk menyampaikan keprihatinannya atas invasi Rusia ke Ukraina kepada duta besar Moskow. Aksi Paus ini menyimpang dari biasanya, dan belum pernah terjadi sebelumnya dari protokol diplomatik.
Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Paus Fransiskus menghabiskan waktu sekitar 30 menit di kedutaan Rusia, yang dekat dengan Vatikan.
"Dia pergi untuk mengungkapkan keprihatinannya atas perang," kata Bruni kepada Reuters. Bruni tidak mau mengomentari laporan bahwa paus, berusia 85 tahun tersebut apakah Vatikan telah menawarkan diri untuk memediasi kedua negara.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Ancaman Perang di Ukraina Sebabkan Rasa Sakit
Ini diyakini sebagai pertama kalinya seorang paus pergi ke kedutaan untuk berbicara dengan seorang duta besar di saat konflik. Utusan asing biasanya dipanggil oleh Sekretaris Negara Vatikan atau bertemu dengan paus di Istana Apostolik.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada 14 Februari, sebelum invasi, duta besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash, mengatakan Kyiv akan terbuka untuk mediasi konflik oleh Vatikan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Sekretaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan Takhta Suci berharap bahwa mereka yang memegang nasib dunia di tangan mereka akan memiliki "secercah hati nurani".
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam Kaum Konservatif Gereja yang Disebutnya Terbungkus Baju Zirah
Para pemimpin dunia menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dengan meluncurkan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.