Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mendesak India untuk memperdalam investasinya di sektor minyak dan gas. Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat memperluas jaringan bisnis penjualan perusahaan Rusia di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu.
Ekonomi Rusia menghadapi krisis terdalamnya sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, ketika Barat menjatuhkan sanksi berat atas invasi Moskow ke Ukraina.
Beberapa sekutu barat telah mendorong India untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, setelah New Delhi abstain dari pemungutan suara di PBB untuk menentang Moskow dan terkait pemasokan senjata.
"Ekspor minyak dan produk minyak Rusia ke India telah mendekati US$ 1 miliar, dan ada peluang yang jelas untuk meningkatkan angka ini," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dikutip dari Reuters, Minggu (13/3).
Baca Juga: Ubah Kebijakan Sementara, Meta Membela Seruan Penentangan Terhadap Serangan Rusia
"Kami tertarik untuk lebih menarik investasi India ke sektor minyak dan gas. Kami juga ingin memperluas jaringan penjualan perusahaan Rusia di India," kata Novak kepada Menteri Perminyakan dan Gas Alam India Hardeep Singh Puri.
Amerika Serikat minggu ini melarang impor minyak Rusia dan Inggris. AS mengatakan akan menghapus impor tersebut secara bertahap pada akhir tahun. Keputusan yang diperkirakan akan lebih mengganggu pasar energi global, di mana Rusia adalah pengekspor minyak mentah terbesar kedua.
Perusahaan milik negara India ini memegang saham di ladang minyak dan gas Rusia. sementara entitas Rusia termasuk Rosneft memiliki saham mayoritas di penyulingan India Nayara Energy. Beberapa perusahaan India juga membeli minyak Rusia.
"Rusia mengharapkan kedua negara untuk melanjutkan kerja sama dalam tenaga nuklir sipil, termasuk membangun unit baru di pembangkit listrik tenaga nuklir di kota Kudankulam, India selatan," kata Novak.