Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Untuk pertama kali sejak 16 Juni, harga Bitcoin menembus level US$ 39.000, dan saat ini berada di zona hijau untuk hari keenam berturut-turut.
Harga Bitcoin terus menguat sejak 21 Juli dengan kenaikan pada Senin (26 Juli) pagi WIB mewakili kenaikan harian terbesar dalam lebih dari enam minggu terakhir.
Kripto tertua di dunia itu sempat menyentuh level harga US$ 39.544,29. Mengacu data CoinDesk pukul 18.50 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 38.457,30 atau melonjak 11,53% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Data Datamish menunjukkan tekanan singkat tampaknya telah mendorong harga lebih tinggi karena mereka yang bertaruh pada Bitcoin yang mengarah lebih rendah harus menjual secara berurutan untuk menutupi. Alasannya masih belum jelas.
"Kenaikan harga Bitcoin sejalan dengan apa yang telah kami lihat beberapa minggu terakhir," kata Daniel Kim, Chief Capital Markets Maple Finance. "Suku bunga pinjaman untuk USD sudah mulai meningkat dari posisi terendahnya".
Baca Juga: Wow, Circle K sediakan ATM bitcoin di Amerika Serikat dan Kanada
“Kami juga telah melihat peningkatan signifikan dalam permintaan USDC dari peminjam institusional dan sentimen tampaknya menjadi bullish setelah berita Amazon berpartisipasi dalam Bitcoin,” tambah dia kepada CoinDesk.
Kabarnya, raksasa ritel Amazon ingin menerima pembayaran Bitcoin pada akhir tahun ini dan sedang mempertimbangkan untuk mencetak token sendiri pada 2022.
Yang lain berpendapat, rebound harga Bitcoin adalah reaksi terhadap berbagai kabar baik yang datang dari pemain teknologi dan keuangan besar dari pasar AS.
“Yang paling menonjol, diskusi minggu lalu antara Jack Dorsey (CEO Twitter), Elon Musk (CEO Tesla), dan Cathie Wood (CEO Ark Invest) di konferensi Bitcoin," kata Caroline Bowler, CEO BTC Markets.
"Mereka berbicara tentang di mana mereka melihat Bitcoin dan cryptocurrency pergi sehubungan dengan organisasi mereka sendiri,” ujarnya, seperti dikutip CoinDesk.