Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Korea Selatan memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki persediaan 2.500 hingga 5.000 ton agen senjata kimia, dengan program yang difokuskan pada perolehan sianida, mustard, fosgen, sarin, dan VX.
VX, agen saraf yang sangat beracun, diyakini telah digunakan untuk membunuh saudara tiri Kim, Kim Jong-nam, pada tahun 2017 menyusul rumor bahwa ia merupakan ancaman bagi rezim.
Rezim juga dilaporkan sedang mengembangkan biokimia baru yang dapat digunakan untuk melumpuhkan target tanpa membunuh mereka.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Rand Corporation di AS pada tahun 2022 juga menimbulkan kekhawatiran tentang program senjata kimia Korea Utara, memperkirakan bahwa serangan sarin seberat 1.000 kilogram dapat menewaskan hingga 125.000 orang.
Senjata kimia di Korea Utara dikelola oleh Biro Pertahanan Nuklir-Kimia, yang berada di dalam militer rezim dan mengawasi tujuh brigade senjata kimia yang menangani serangan kimia, dekontaminasi, dan perlindungan.
Tonton: Kim Jong un Titahkan Tentara Korea Utara Bersiap Perang, Termasuk Perang Modern
Senjata kimia dan fasilitas penyimpanan negara tersebut, yang seringkali disamarkan sebagai pabrik pupuk atau farmasi, tersebar di seluruh negeri. Tetapi sebagian besar terkonsentrasi di daerah dataran tinggi di utara ibu kota Pyongyang.
Sumber tingkat tinggi dari rezim tersebut mengatakan bahwa bahkan pejabat tingkat senior hanya dapat memasuki lokasi tersebut dengan tiket sekali pakai dan sistem enkripsinya diganti setiap tiga bulan.