Sumber: KCNA,Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara meluncurkan kapal perang baru berbobot 5.000 ton. Berdasarkan laporan media pemerintah KCNA yang dikutip Reuters, Sabtu (26/4), pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peluncuran kapal perusak multiguna baru tersebut.
Jo Chun Ryong, seorang sekretaris di Partai Pekerja yang berkuasa mengungkapkan, kapal perang berbobot 5.000 ton itu dilengkapi dengan senjata paling kuat. "Dan dibangun "dalam waktu sekitar 400 hari dengan kekuatan dan teknologi kami sendiri," katanya.
Kim, dalam pidato peluncuran yang dilaporkan oleh KCNA, mengatakan kapal perang itu akan diserahkan kepada angkatan laut dan mulai beroperasi awal tahun depan.
Peluncuran berlangsung pada hari Jumat di galangan kapal militer Nampho, dan menandai era baru "pembangunan armada besar ala Kim Jong Un," kata KCNA mengutip Wakil Laksamana Pak Kwang Sop.
Baca Juga: Korea Utara Yakin, Perjanjian dengan Rusia Menjamin Perdamaian & Keamanan Eurasia
Kapal itu dinilai sebagai "kelas Choe Hyon" yang dinamai menurut pejuang revolusioner anti-Jepang Choe Hyon, tambah laporan itu.
Awal bulan ini, Reuters melaporkan bahwa kelas kapal perang baru Korea Utara mampu menampung puluhan sel peluncur vertikal untuk membawa rudal yang telah dikembangkan militernya, mengutip analisis citra satelit.
Kim juga mengatakan kemampuan serangan pendahuluan yang kuat adalah pencegah perang yang paling meyakinkan dan bahwa tidak ada batasan untuk cakupan serangan semacam itu.
"Lingkungan keamanan negara kita sangat serius saat ini," kata pemimpin itu.
Ia juga berterima kasih kepada para pekerja dan teknisi yang membangun kapal perusak baru tersebut, yang "sesuai dengan garis partai untuk memperkuat angkatan laut," menurut KCNA.
Baca Juga: Pria Ini Nekat Terbangkan Drone ke Korea Utara dari China, Hasilnya Mengejutkan!
Kim juga mengatakan bahwa Amerika Serikat mengerahkan aset strategis di Semenanjung Korea secara berkala.
Kementerian pertahanan Seoul mengatakan, pesawat pembom B-1B digunakan dalam latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS awal bulan ini bersama jet tempur.
Pesawat pembom B-1B telah tampil secara berkala dalam latihan militer gabungan dalam beberapa tahun terakhir. Korea Utara telah lama mengecam latihan tersebut sebagai latihan perang.
Seoul mengatakan bahwa latihan tersebut murni bersifat defensif.