Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Korea Utara sangat meyakini bahwa lahirnya perjanjian dengan Rusia bisa menjamin terciptanya perdamaian dan keamanan di kawasan Eurasia.
Pernyataan tersebut muncul dalam surat kabar nasional mereka, Rodong Simun, pada hari Kamis (24/4/2025), sehari sebelum Korea Utara memperingati ulang tahun keenam pertemuan puncak pertama antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin di Vladivostok.
"Persahabatan Korea Utara-Rusia, yang semakin diperkuat melalui ujian sejarah yang rumit, telah memasuki masa kejayaan baru hari ini di bawah perhatian khusus," ungkap tulis Rodong Simun mengutip pesan Kim Jong Un.
Baca Juga: Kim Jong Un Peringatkan Amerika Serikat soal Ancaman Perang Termonuklir
Kim menjelaskan bahwa pertemuan puncak pertama Kim-Putin sebagai titik balik yang mengangkat dan memperkaya persahabatan antara kedua negara tetangga.
Mengutip Yonhap, surat kabar nasional tersebut juga menyebut pertemuan bersejarah itu sebagai peristiwa "terobosan" yang memperbarui hubungan bilateral untuk memenuhi tuntutan waktu, sekaligus menjadi landasan kokoh dalam pengembangan persahabatan kedua negara.
Hubungan Korea Utara dan Rusia terasa semakin erat sejak kedua pemimpin negara menandatangani perjanjian pertahanan bersama di Pyongyang pada bulan Juni tahun 2024.
Baca Juga: Trump: Lebih Sulit Berurusan dengan Ukraina Daripada Rusia
Sejak saat itu pula, Korea Utara diduga telah mengerahkan pasukan untuk mendukung perang Rusia melawan Ukraina.
Dalam pernyataan hari Kamis, Korea Utara mengklaim perjanjian tersebut menciptakan "jaminan ketergantungan" untuk menjaga perdamaian dan keamanan di benua Eurasia.
Dalam perjanjian bulan Juni 2024, terdapat klausul pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.
"Perjanjian kemitraan komprehensif yang ditandatangani hari ini menyediakan, antara lain, bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu pihak dalam perjanjian ini," kata Putin saat itu.
Tonton: Ekonomi Bergejolak, Sudah 48 Negara Minta Bantuan IMF