Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan telah melakukan latihan militer skala besar di seluruh pulau tersebut, termasuk latihan untuk mengusir pasukan asing. Latihan militer ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Diberitakan South China Morning Post, latihan yang digelar dengan kode "Lien Hsiang" ini melibatkan angkatan udara, tentara dan angkatan laut yang dilakukan pada hari Selasa dari berbagai pangkalan militer dan benteng di Taiwan.
Baca Juga: PM China: Tak boleh ada kasus baru corona yang disembunyikan
"Latihan itu dirancang untuk menguji kesiapan tempur pasukan kita dan respons mereka terhadap invasi habis-habisan oleh musuh," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.
Musuh tersebut dinilai merujuk pada Tentara Pembebasan Rakyat China yang telah mengancam akan menyerang pulau yang diperintah secara otonom tersebut. Latihan ini juga mengikuti latihan tembak langsung yang digelar Amerika Serikat di wilayah itu pada pekan lalu.
Delapan jet tempur F-16 lepas landas dari pangkalan angkatan udara di daerah timur Hualien pada dini hari Selasa, mensimulasikan misi darurat untuk mengacak dan mencegat pesawat tempur musuh memasuki wilayah udara Taiwan.
Di tempat lain di pulau itu, F-16 dan jet tempur lainnya terlihat lepas landas dari pangkalan angkatan udara lainnya di daerah barat daya Chiayi, daerah utara Hsinchu, Ching Chuan Kang di Taiwan tengah dan kota Tainan di selatan.
Baca Juga: Senat AS setujui paket stimulus senilai US$ 2 triliun untuk menahan dampak corona
Latihan itu juga melibatkan operasi yang menguji kemampuan perang dunia maya, sementara awak darat angkatan udara mensimulasikan perbaikan darurat landasan pacu pesawat terbang.
Unit anti-udara baik angkatan darat dan angkatan laut juga bergabung dengan angkatan udara di latihan tersebut dengan sementara berbagai jenis kapal perang angkatan laut, termasuk kapal perusak kelas Kidd, ditambah frigat kelas Perry dan Kang Ding.
Kementerian mengatakan misi pelatihan ini juga dirancang untuk menguji tanggapan militer dan membuat perbaikan berdasarkan hasil.
Sementara itu, Beijing selama ini menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus dikembalikan ke China daratan, termasuk dengan paksaan jika dinilai perlu.
Baca Juga: Peneliti China sebut ada potensi puluhan ribu kasus corona tak terdeteksi di Wuhan
Beijing telah melakukan serangkaian simulasi perang di dekat pulau itu dan memburu tujuh sekutu diplomatik Taiwan untuk menekan Presiden Tsai Ing-wen yang berpihak pada kemerdekaan penuh yang terpilih kembali pada Januari lalu.
Latihan itu dilakukan setelah misi baru-baru ini oleh pesawat tempur Tentara Pembebasan Rakyat, yang secara singkat melintasi titik tengah Selat Taiwan dalam apa yang dilihat para analis sebagai pengujian tanggapan dari Taiwan dan Amerika Serikat.