Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - VIRGINIA. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, pasukan AS menyerang kapal yang diduga membawa narkoba ilegal di lepas pantai Venezuela pada Sabtu (4/10/2025) malam. Trump menambahkan bahwa AS juga akan mulai menyelidiki perdagangan narkoba yang terjadi di darat.
Mengutip Reuters, Senin (6/10/2025), Trump menyampaikan komentar tersebut dalam pidatonya di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, di samping kapal induk Harry S. Truman. Belum jelas apakah ia merujuk pada serangan yang diumumkan Jumat oleh Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.
Serangan itu, setidaknya merupakan serangan keempat dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan empat orang.
Baca Juga: Shutdown Pemerintah AS: Trump Hentikan Pendanaan Transportasi Chicago US$2,1 Miliar
"Dalam beberapa pekan terakhir, Angkatan Laut telah mendukung misi kami untuk menghancurkan kartel teroris ... kami telah melakukan serangan lagi tadi malam. Sekarang kami tidak dapat menemukannya," kata Trump.
"Mereka tidak lagi datang melalui laut, jadi sekarang kami harus mulai mencari di darat karena mereka akan dipaksa untuk datang melalui darat."
Kementerian Komunikasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi Presiden Nicolas Maduro merilis pesan video di Telegram tak lama setelah pengumuman Trump yang mengecam agresi AS terhadap Venezuela dan mengatakan negara itu mempertimbangkannya dengan dukungan diplomatik.
"Rakyat kami tidak pernah dan tidak akan pernah takut untuk membela hak mereka untuk hidup dan bebas," kata Maduro, tanpa merujuk pada komentar terbaru Trump.
"Kami akan siap menghadapi skenario apa pun."
Baca Juga: Trump Batasi Mahasiswa Asing di Kampus AS Maksimal 15%, Picu Kontroversi
Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov memberikan pernyataan dukungan dan solidaritas penuh kepada Caracas melalui panggilan telepon antara keduanya.
Pada hari Sabtu, Gil mengatakan Maduro telah mengirim surat kepada Paus Leo XIV yang isinya meminta dukungannya untuk memperkuat perdamaian di Venezuela.
Hegseth mengatakan kepada Fox News dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu bahwa ia memiliki semua otorisasi yang dibutuhkan untuk serangan Karibia.