Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Militer AS menewaskan 11 orang pada hari Selasa (2/9/2025) dalam sebuah serangan terhadap sebuah kapal dari Venezuela yang diduga membawa narkotika ilegal. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Mengutip Reuters, ini merupakan operasi pertama yang diketahui sejak pengerahan kapal perang pemerintahannya baru-baru ini ke Karibia selatan.
Trump mengatakan kepada para wartawan di Gedung Putih: "Kami baru saja, selama beberapa menit terakhir, benar-benar menembaki sebuah kapal, sebuah kapal pengangkut narkoba, banyak narkoba di dalam kapal itu."
"Dan masih banyak lagi yang berasal dari sana. Banyak narkoba yang mengalir ke negara kita, masuk untuk waktu yang lama. Ini berasal dari Venezuela," tambah Trump.
Ia kemudian membagikan video di platform Truth Social miliknya yang tampaknya menunjukkan rekaman dari drone yang terbang di atas kepala sebuah speedboat di laut yang meledak dan kemudian terbakar.
Baca Juga: Trump Bantah Isu Kesehatan Memburuk, Sebut Hanya Kabar Palsu
"Serangan itu mengakibatkan 11 teroris tewas dalam aksi. Tidak ada Pasukan AS yang terluka dalam serangan ini," kata Trump.
Trump menambahkan bahwa militer AS telah mengidentifikasi awak kapal tersebut sebagai anggota geng Venezuela Tren de Aragua, yang telah ditetapkan AS sebagai kelompok teroris pada bulan Februari.
Ia mengulangi tuduhan bahwa Tren de Aragua dikendalikan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro, tuduhan yang dibantah Caracas.
Kementerian Komunikasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.
Pentagon belum merilis informasi spesifik tentang serangan tersebut, termasuk jenis narkoba yang ada di dalam kapal, jumlahnya, atau bagaimana serangan itu dilakukan.
Keputusan untuk meledakkan kapal yang diduga mengangkut narkoba yang melintasi Karibia, alih-alih menyita kapal dan menangkap awaknya, sangat tidak biasa dan mengingatkan pada perlawanan AS melawan kelompok militan seperti al Qaeda.
Baca Juga: Tarif Tinggi Trump Jadi Ancaman Produsen Mesin Kopi Starbucks Asal Swiss