kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Trump Sebut Serangan ke Iran sebagai 'Kemenangan untuk Semua Orang'


Rabu, 25 Juni 2025 / 21:37 WIB
Trump Sebut Serangan ke Iran sebagai 'Kemenangan untuk Semua Orang'
ILUSTRASI. Donald Trump menyambut berakhirnya perang antara Iran dan Israel dengan menyebutnya sebagai “kemenangan untuk semua orang”. REUTERS/Kent Nishimura 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DEN HAAG / TEL AVIV / ISTANBUL. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut berakhirnya perang antara Iran dan Israel dengan menyebutnya sebagai “kemenangan untuk semua orang”.

Ia menyatakan optimisme akan terciptanya hubungan baru dengan Teheran yang akan mencegah pembangunan kembali program nuklir Iran, meskipun masih ada ketidakpastian atas seberapa besar kerusakan akibat serangan udara AS.

Baca Juga: Iran Eksekusi Tiga Pria atas Dugaan Spionase untuk Intelijen Israel Mossad

Saat warga Iran dan Israel yang lelah dan cemas mencoba kembali ke kehidupan normal usai konfrontasi paling intens antara kedua musuh bebuyutan itu, Presiden Iran menyiratkan bahwa perang bisa menjadi momentum untuk reformasi domestik.

Berbicara di Den Haag saat menghadiri KTT NATO pada Rabu (25/6), Trump menyatakan bahwa keputusannya bergabung dalam serangan Israel dengan menjatuhkan bom penembus bunker di fasilitas nuklir Iran telah mengakhiri perang.

"Itu sangat parah. Itu penghancuran total," kata Trump, sekaligus menepis laporan awal Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) yang menyebut program nuklir Iran hanya mundur beberapa bulan.

Menurut Trump, laporan itu "tidak meyakinkan", dan ia percaya situs-situs nuklir Iran benar-benar hancur.

Kantor Perdana Menteri Israel turut merilis penilaian dari badan nuklir nasional bahwa serangan tersebut telah "memundurkan kemampuan Iran mengembangkan senjata nuklir selama bertahun-tahun". Penilaian ini juga disebarkan oleh Gedung Putih.

Baca Juga: Evakuasi WNI dari Iran Terus Berlanjut, 49 Orang Tiba di Tanah Air Hari Ini

Trump mengklaim yakin bahwa Teheran tidak akan mencoba membangun kembali fasilitas nuklirnya, dan justru akan memilih jalur diplomasi.

“Mereka tidak ingin memperkaya apapun sekarang. Mereka ingin pulih,” kata Trump.

Jika Iran mencoba membangun kembali program nuklirnya, “Kami tidak akan membiarkannya. Nomor satu, secara militer kami tidak akan membiarkannya,” katanya, sambil menambahkan bahwa ia yakin akan ada “semacam hubungan dengan Iran” ke depan untuk menyelesaikan isu ini.

Sementara itu, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyebut pendekatan “jam pasir” yaitu menilai dampak serangan berdasarkan waktu yang dibutuhkan Iran untuk membangun kembali tidaklah relevan.

Ia menekankan perlunya solusi jangka panjang dan mendesak agar inspektur internasional diizinkan kembali ke situs nuklir Iran.

Iran sendiri selalu membantah bahwa mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir, meski negara-negara Barat telah lama menuduh sebaliknya.

Baca Juga: Rusia: Terlalu Dini Nilai Dampak Serangan AS terhadap Fasilitas Nuklir Iran

Presiden Iran Isyaratkan Reformasi Domestik

Kampanye serangan udara Israel yang dimulai dengan serangan mendadak pada 13 Juni lalu menghancurkan pimpinan tertinggi militer Iran dan menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir utama.

Iran membalas dengan serangan rudal yang untuk pertama kalinya menembus pertahanan Israel secara signifikan.

Pihak berwenang Iran menyatakan bahwa 610 orang tewas dan hampir 5.000 luka-luka. Di Israel, 28 orang dilaporkan tewas.

Kedua pihak menyatakan kemenangan: Israel menyebut tujuannya menghancurkan fasilitas nuklir dan rudal Iran telah tercapai.

Sementara Iran menyebut keberhasilannya menembus pertahanan Israel sebagai bukti kekuatan mereka.

Baca Juga: Trump Izinkan China Beli Minyak Iran, Tapi AS Tegaskan Sanksi Tetap Berlaku

Namun, keberhasilan Israel menyerang langsung kepemimpinan senior Iran menjadi tantangan besar bagi rezim ulama yang kini harus mencari pengganti Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang berusia 86 tahun dan telah berkuasa selama 36 tahun.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian, sosok moderat yang terpilih tahun lalu, menyebut suasana solidaritas nasional selama perang sebagai momentum untuk mendorong reformasi.

"Perang ini dan empati yang timbul antara rakyat dan pejabat adalah peluang untuk mengubah cara pandang dan perilaku pemerintah agar bisa menciptakan persatuan," katanya dalam pernyataan resmi.

Meski demikian, otoritas Iran segera bergerak menunjukkan kontrol mereka. Tiga pria dieksekusi karena dituduh bekerja sama dengan agen intelijen Israel, Mossad.

Sementara itu, sekitar 700 orang ditangkap selama konflik karena dituduh terlibat dengan Israel, menurut laporan media pemerintah Nournews.

Selama perang, baik Netanyahu maupun Trump sempat menyiratkan bahwa konflik bisa menggulingkan rezim ulama Iran.

Namun, pasca gencatan senjata, Trump menyatakan tidak menginginkan perubahan rezim di Iran karena khawatir akan menciptakan kekacauan.

Baca Juga: Trump Yakin Nuklir Iran Lumpuh, Intelijen Bilang Belum Tentu

Lega Tapi Khawatir

Baik di Iran maupun Israel, masyarakat menyambut berakhirnya perang dengan perasaan lega namun juga kekhawatiran.

“Kami kembali setelah pengumuman gencatan senjata. Orang-orang lega perang telah usai, tapi masih banyak ketidakpastian soal masa depan,” kata Farah (67), warga Teheran yang sempat mengungsi ke Lavasan untuk menghindari serangan.

Cucunya khawatir pemerintah akan memperketat aturan sosial dan moral.

“Dunia akan segera melupakan perang ini, tapi kami yang harus hidup dengan konsekuensinya,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Di Tel Aviv, Rony Hoter-Ishay Meyer (38) mengatakan bahwa berakhirnya perang membawa kelegaan, namun kelelahan masih terasa.

“Dua minggu terakhir ini sangat melelahkan bagi Israel. Kami benar-benar kelelahan dan perlu mengembalikan energi kami.”

Selanjutnya: Kementerian UMKM Perkuat Infrastruktur Data Pembiayaan Lewat Kolaborasi dengan CBI

Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×