Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - DEN HAAG. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa serangan rudal terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu menyebabkan kerusakan yang parah, meskipun ia juga mengakui bahwa informasi intelijen yang tersedia sejauh ini masih bersifat inkonklusif.
Baca Juga: Kirim Surat ke Kongres, Trump Yakin Iran Memiliki Program Senjata Nuklir
Pernyataan ini disampaikan Trump menyusul laporan Reuters dan sejumlah media lain yang mengungkap bahwa Defense Intelligence Agency (DIA) menilai serangan tersebut hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan, bertolak belakang dengan klaim pemerintahan Trump bahwa program tersebut telah “dihancurkan total”.
"Intelijennya sangat inkonklusif," ujar Trump kepada wartawan sebelum menghadiri KTT NATO di Den Haag pada Rabu (25/6).
"Intelijen mengatakan kita tidak tahu secara pasti. Tapi bisa jadi kerusakannya sangat parah. Itulah yang disarankan oleh intelijen."
Namun, dalam pernyataan berikutnya, Trump justru menegaskan bahwa kesepakatan nuklir Iran telah mengalami kemunduran yang signifikan.
"Program nuklir mereka mundur puluhan tahun—karena saya tidak yakin mereka akan mencobanya lagi," klaim Trump.
Baca Juga: Taruhan Terbesar Trump: Gempur Iran, Genggam Damai, Hadapi Risiko Politik
Dalam kesempatan tersebut, Trump didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang keduanya juga meragukan keandalan laporan penilaian dari DIA.
Rubio mengatakan bahwa pemerintah AS tengah membuka penyelidikan atas bocornya laporan tersebut, dan menuding bahwa isi laporan telah disalahartikan oleh media.