Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersikeras bahwa Iran memiliki program senjata nuklir. Trump bahkan membantah laporan intelijen yang menyampaikan sebaliknya.
Trump membuat pernyataan tersebut dalam surat tertanggal Senin, 23 Juni 2025, kepada Ketua DPR Mike Johnson. Surat tersebut juga terbit di situs web Gedung Putih.
Dalam surat itu, Trump berusaha membenarkan langkahnya menyerang tiga situs nuklir Iran dengan mengklaim bahwa negara Timur Tengah itu sedang mengerjakan program senjata nuklir.
"Pasukan Amerika Serikat melakukan serangan presisi terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran yang digunakan oleh Pemerintah Republik Islam Iran untuk program pengembangan senjata nuklirnya," tulis Trump.
Baca Juga: Pentagon Bongkar Misi Rahasia Serangan ke Iran: Jet Siluman Tembus Tanpa Terdeteksi!
Klaim tersebut berbanding terbalik dengan laporan National Intelligence, yang memastikan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak memerintahkan dimulainya kembali upaya senjata nuklir yang dihentikan pada tahun 2003.
Namun, Direktur National Intelligence, Tulsi Gabbard, pada Jumat (20/6) membantah laporan media mengenai kesaksiannya pada bulan Maret. Melalui akun X pribadinya, Gabbard mengatakan Iran dapat membuat senjata nuklir dalam hitungan minggu hingga bulan jika negara itu menginginkannya.
Trump pertama kali meragukan intelijen tentang program nuklir Iran minggu lalu, ketika dia menolak penilaian yang disampaikan Gabbard kepada Kongres.
Baca Juga: Penilaian Awal Intelijen: Serangan Udara AS Gagal Menghancurkan Situs Nuklir Iran
"Saya tidak peduli apa yang dikatakannya. Saya pikir mereka sudah sangat dekat untuk memilikinya," kata Trump, dikutip Reuters.
Menurut laporan intelijen AS, Iran menutup program senjata nuklir pada tahun 2003 dan belum menguasai semua teknologi yang dibutuhkan. Temuan itu juga disetujui oleh pengawas nuklir PBB.
Namun, laporan tersebut juga mengungkap bahwa Iran memiliki keahlian untuk membangun hulu ledak pada suatu saat.
Tonton: Iran Pertimbangkan untuk Membalas Serangan AS terhadap Situs Nuklir Fordow