Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pasukan Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran. Presiden AS Donald Trump menyebut, serangan tersebut sangat berhasil.
Trump menambahkan bahwa permata mahkota program nuklir Teheran, Fordow, telah pergi.
Setelah berhari-hari berunding, keputusan Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan saingan utamanya, Iran, merupakan eskalasi besar dalam konflik tersebut.
"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, Sabtu waktu AS (21/6). Ia mengucapkan selamat kepada "Prajurit Amerika kita yang hebat."
"Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow," katanya. "Fordow sudah hilang."
"IRAN SEKARANG HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI," tulis Trump.
Baca Juga: Bom Situs Nuklir Iran, AS Gunakan Pesawat Pembom B-2
Presiden dari Partai Republik itu mengatakan dia akan menyampaikan pidato di Ruang Oval yang disiarkan televisi pada pukul 10 malam EST (0300 GMT).
Pesawat pengebom B-2 AS terlibat dalam serangan itu, kata seorang pejabat AS kepada Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim.
Reuters sebelumnya melaporkan pada hari Sabtu tentang pergerakan pesawat pengebom, yang dapat diperlengkapi untuk membawa bom besar yang menurut para ahli akan diperlukan untuk menyerang Fordow, yang terkubur di bawah gunung.
Siaran publik Israel, Kan mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan negara itu "berkoordinasi penuh" dengan Washington terkait serangan AS.
Serangan itu terjadi saat Israel dan Iran terlibat dalam pertempuran udara selama lebih dari seminggu yang mengakibatkan kematian dan cedera di kedua negara.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran dengan mengatakan bahwa mereka ingin menghilangkan kemungkinan Teheran mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Upaya diplomatik oleh negara-negara Barat untuk menghentikan permusuhan tidak berhasil.
Baca Juga: Reaksi Investor Setelah AS Mengebom Situs Nuklir Iran
Dalam beberapa hari terakhir, anggota parlemen Demokrat dan beberapa anggota Republik berpendapat bahwa Trump harus menerima izin dari Kongres AS sebelum mengerahkan militer AS untuk pertempuran apa pun melawan Iran.
Pejabat militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyelesaikan serangkaian serangan lain di Iran barat daya, dengan menargetkan puluhan target militer.
Israel melancarkan serangan pada tanggal 13 Juni, dengan mengatakan Iran hampir mengembangkan senjata nuklir. Israel secara luas dianggap memiliki senjata nuklir, yang tidak dikonfirmasi atau disangkalnya.
Setidaknya 430 orang tewas dan 3.500 lainnya luka-luka di Iran sejak Israel memulai serangannya, kata Nour News yang dikelola pemerintah Iran, mengutip kementerian kesehatan.
Di Israel, 24 warga sipil tewas akibat serangan rudal Iran, menurut otoritas setempat, dalam konflik terburuk antara kedua musuh bebuyutan itu. Lebih dari 450 rudal Iran telah ditembakkan ke Israel, menurut kantor perdana menteri Israel.
Pejabat Israel mengatakan 1.272 orang terluka sejak awal permusuhan, dengan 14 orang dalam kondisi serius.
Baca Juga: Iran: Lokasi yang Dibom AS Tidak Mengandung Bahan Radiasi Nuklir