Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kremlin menyatakan bahwa saat ini masih terlalu dini bagi siapa pun untuk mengetahui secara akurat tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan bom Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Baca Juga: Trump Izinkan China Beli Minyak Iran, Tapi AS Tegaskan Sanksi Tetap Berlaku
Ketika ditanya apakah Rusia memiliki informasi sendiri mengenai tingkat kerusakan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab, "Tidak. Saya rasa belum ada pihak yang memiliki data realistis saat ini. Mungkin masih terlalu cepat, kita perlu menunggu hingga data yang valid tersedia."
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa serangan tersebut telah "menghancurkan" fasilitas nuklir Iran.
Namun, tiga sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa penilaian awal intelijen AS justru menunjukkan bahwa serangan itu hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan saja.
Baca Juga: Trump Yakin Nuklir Iran Lumpuh, Intelijen Bilang Belum Tentu
Rusia, yang menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Iran pada Januari lalu, mengecam serangan tersebut sebagai tindakan ilegal, tidak berdasar, dan tidak dapat dibenarkan.
Peskov juga menambahkan bahwa Moskow memiliki indikasi bahwa terdapat saluran komunikasi terbuka antara Washington dan Teheran, dan menegaskan bahwa Rusia terus memantau perkembangan situasi sekaligus menjalin komunikasi langsung dengan Iran.