Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (2/9/2025) membantah rumor di media sosial yang menyebutkan dirinya dalam kondisi kesehatan buruk.
Trump mengatakan, sepanjang libur Hari Buruh ia justru sibuk melakukan wawancara dengan media dan bermain golf di Virginia.
“Saya sangat aktif sepanjang akhir pekan,” ujar Trump kepada wartawan di Oval Office.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Selasa (2/9), Cemas Putusan Pengadilan soal Tarif Trump
Saat ditanya apakah dirinya mengetahui kabar tersebut, ia menyebutnya sebagai “berita palsu.”
Trump, yang kini berusia 79 tahun, pada Januari lalu menjadi presiden tertua dalam sejarah AS saat dilantik.
Spekulasi mengenai kesehatannya mencuat di platform X pada akhir pekan, dipicu absennya agenda publik Trump pada pekan lalu serta wawancara USA Today dengan Wakil Presiden JD Vance.
Dalam wawancara tersebut, Vance menyatakan yakin Trump dalam kondisi baik, namun menegaskan dirinya siap mengambil alih bila diperlukan.
Baca Juga: Gelombang IPO Baru di Wall Street, Pasar Saham AS Kian Bergairah Pasca Tarif Trump
Sebelum pernyataan Selasa ini, interaksi terakhir Trump yang cukup panjang dengan wartawan terjadi dalam rapat kabinet 26 Agustus lalu.
Saat itu ia memimpin rapat lebih dari tiga jam, penampilan terlama Trump di depan kamera sejak menjabat.
Sepanjang akhir pekan Hari Buruh, wartawan melihat Trump meninggalkan Gedung Putih setiap hari untuk bermain golf.
Trump sebelumnya menjalani pemeriksaan medis menyeluruh pada 11 April di Walter Reed National Military Medical Center. Hasil resmi yang dirilis Gedung Putih menyebutkan jantung Trump normal dan tidak ditemukan masalah kesehatan serius.
Namun pada 17 Juli, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi Trump mengalami pembengkakan di bagian kaki serta memar di tangan kanan, setelah beredar foto yang memperlihatkan pergelangan kakinya bengkak.
Baca Juga: Tarif Tinggi Trump Jadi Ancaman Produsen Mesin Kopi Starbucks Asal Swiss
Dokternya, Sean Barbabella menjelaskan, hasil tes menunjukkan pembengkakan tersebut disebabkan oleh chronic venous insufficiency, kondisi umum dan tidak berbahaya, terutama pada usia di atas 70 tahun.
Sementara memar di tangan disebut akibat iritasi ringan jaringan lunak dari kebiasaan berjabat tangan dan konsumsi aspirin dalam rangka pencegahan penyakit kardiovaskular.
Sejak saat itu, Gedung Putih terus meredam spekulasi terkait kesehatan Trump, meski tidak merinci penanganan medis lebih lanjut atas kondisi tersebut.