Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa UEA mengeluh bahwa garis dasarnya, tingkat dari mana setiap pemotongan dihitung, pada awalnya ditetapkan terlalu rendah. UEA menyatakan siap untuk mentolerasi jika kesepakatan berakhir pada April 2022 tetapi tidak jika itu berlangsung lebih lama.
Sumber OPEC+ menambahkan, UEA ingin agar produksi dasarnya ditetapkan pada 3,84 juta barel per hari versus 3,168 juta barel per hari yang saat ini disepakati.
UEA memiliki rencana produksi yang ambisius, menginvestasikan miliaran dolar untuk meningkatkan kapasitas. Pakta OPEC+ telah membuat sekitar 30% kapasitas UEA menganggur, kata sumber yang akrab dengan pemikiran UEA.
UEA berpendapat bahwa tidak sendirian dalam meminta baseline yang lebih tinggi karena negara-negara lain seperti Azerbaijan, Kuwait, Kazakhstan, dan Nigeria telah meminta dan menerima baseline baru sejak kesepakatan pertama kali disepakati tahun lalu.
Baca Juga: Harga minyak rebound, pasar menanti pertemuan OPEC+
Dalam persiapan untuk pertemuan minggu ini, sumber OPEC+ mengatakan, Rusia juga bersikeras untuk melepaskan lebih banyak minyak ke pasar karena kenaikan harga mendorong pertumbuhan output.
Pemimpin OPEC, Arab Saudi, mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, dengan mengatakan lebih sedikit barel harus dirilis mengingat ketidakpastian yang tersisa tentang jalannya pandemi karena varian virus corona yang menyebabkan wabah baru.