kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dijegal UEA, OPEC+ lanjutkan pembicaraan kebijakan minyak global pada Senin (5/7)


Minggu, 04 Juli 2021 / 07:20 WIB
Dijegal UEA, OPEC+ lanjutkan pembicaraan kebijakan minyak global pada Senin (5/7)
ILUSTRASI. Anggota OPEC+ akan kembali melanjutkan pembicaraan pada awal pekan ini (5/7)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC+ akan melanjutkan pembicaraan pada Senin (5/7) setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai kebijakan produksi minyak untuk hari kedua berturut-turut karena Uni Emirat Arab memblokir beberapa aspek dari pakta tersebut.

Kebuntuan kesepakatan antara anggota OPEC+ ini dapat menunda rencana untuk memompa lebih banyak minyak hingga akhir tahun guna mendinginkan harga minyak yang telah melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 tahun.

Tanpa kesepakatan, aliansi OPEC+ dapat membatasi produksi dengan harga minyak sekarang diperdagangkan sekitar US$ 75 per barel, naik lebih dari 40% tahun ini. Di sisi lain, konsumen menginginkan lebih banyak minyak mentah untuk membantu pemulihan global dari pandemi Covid-19.

Kenaikan harga minyak berkontribusi terhadap inflasi global, memperlambat pemulihan ekonomi dari krisis virus corona.

OPEC+, yang terdiri dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, pada hari Jumat memilih untuk meningkatkan produksi sekitar 2 juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember 2021 dan memperpanjang sisa pemotongan hingga akhir 2022, yang sebelumnya berakhir pada April 2022, kata sumber OPEC+.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis pada perdagangan Jumat (2/7) pagi

UEA setuju untuk melepaskan lebih banyak minyak ke pasar tetapi menolak untuk mendukung perpanjangan pemotongan.

Pembicaraan ini akan dilanjutkan pada hari Senin, OPEC+ mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi kehancuran permintaan minyak yang disebabkan oleh krisis Covid-19, tahun lalu OPEC+ setuju untuk memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari mulai Mei 2020. Rencana awal, penghapusan pembatasan dilakukan pada akhir April 2022. Pemotongan produksi yang dilakukan OPEC+ sekarang mencapai sekitar 5,8 juta barel per hari.

Jika UEA memblokir kesepakatan, pemotongan yang tersisa kemungkinan akan tetap berlaku, meskipun ada kemungkinan kecil pakta itu bisa berantakan dan semua negara dapat memompa sebanyak yang mereka inginkan.

Atau, kelompok tersebut dapat setuju untuk meningkatkan produksi hingga akhir 2021 tetapi menunda diskusi tentang perpanjangan kesepakatan di luar April 2022. Sumber OPEC+ mengatakan, UEA telah mengusulkan ini.

Sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa UEA mengeluh bahwa garis dasarnya, tingkat dari mana setiap pemotongan dihitung, pada awalnya ditetapkan terlalu rendah. UEA menyatakan siap untuk mentolerasi jika kesepakatan berakhir pada April 2022 tetapi tidak jika itu berlangsung lebih lama.

Sumber OPEC+ menambahkan, UEA ingin agar produksi dasarnya ditetapkan pada 3,84 juta barel per hari versus 3,168 juta barel per hari yang saat ini disepakati. 

UEA memiliki rencana produksi yang ambisius, menginvestasikan miliaran dolar untuk meningkatkan kapasitas. Pakta OPEC+ telah membuat sekitar 30% kapasitas UEA menganggur, kata sumber yang akrab dengan pemikiran UEA.

UEA berpendapat bahwa tidak sendirian dalam meminta baseline yang lebih tinggi karena negara-negara lain seperti Azerbaijan, Kuwait, Kazakhstan, dan Nigeria telah meminta dan menerima baseline baru sejak kesepakatan pertama kali disepakati tahun lalu.

Baca Juga: Harga minyak rebound, pasar menanti pertemuan OPEC+

Dalam persiapan untuk pertemuan minggu ini, sumber OPEC+ mengatakan, Rusia juga bersikeras untuk melepaskan lebih banyak minyak ke pasar karena kenaikan harga mendorong pertumbuhan output.

Pemimpin OPEC, Arab Saudi, mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, dengan mengatakan lebih sedikit barel harus dirilis mengingat ketidakpastian yang tersisa tentang jalannya pandemi karena varian virus corona yang menyebabkan wabah baru.

Selanjutnya: Data pengangguran AS naik, harga emas kembali melaju 0,3% di pekan lalu



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×