CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.874   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.146   -68,25   -0,95%
  • KOMPAS100 1.093   -9,22   -0,84%
  • LQ45 872   -3,69   -0,42%
  • ISSI 215   -2,97   -1,36%
  • IDX30 447   -1,32   -0,29%
  • IDXHIDIV20 540   0,18   0,03%
  • IDX80 125   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 135   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 149   -0,23   -0,16%

Dikabarkan Akan Diserang Rusia pada 16 Februari, Begini Respons Presiden Ukraina


Selasa, 15 Februari 2022 / 14:44 WIB
Dikabarkan Akan Diserang Rusia pada 16 Februari, Begini Respons Presiden Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri upacara penyambutan saat ia bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Kyiv, Ukraina, Selasa (5/10/2021). Dikabarkan Akan Diserang Rusia pada 16 Februari, Begini Respons Presiden Ukraina.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Sebelumnya, Kirby mengatakan Moskow masih menambah kemampuan militernya di perbatasan Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington, yang telah memulangkan sebagian besar diplomatnya, memindahkan sisa misi diplomatiknya di Ukraina dari Kyiv ke kota barat Lviv, lebih jauh dari perbatasan Rusia. Dia mengutip "percepatan dramatis dalam penumpukan pasukan Rusia".

Blinken mengatakan Washington menawarkan Ukraina hingga US$ 1 miliar dalam bentuk jaminan pinjaman negara untuk menenangkan pasar. 

Departemen Luar Negeri mengeluarkan travel advisory yang merekomendasikan agar warga AS meninggalkan Belarus, yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina.

Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina. Para pemimpin politik Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutan dipenuhi, termasuk melarang Kyiv bergabung dengan aliansi NATO.

Baca Juga: Inggris Terus Memberikan Dukungan Militer ke Ukraina

Rusia menyarankan pada hari Senin bahwa mereka akan terus berbicara dengan Barat untuk mencoba meredakan krisis keamanan.

Dalam percakapan yang disiarkan televisi, Putin diperlihatkan bertanya kepada menteri luar negerinya, Sergei Lavrov, apakah ada kemungkinan kesepakatan untuk mengatasi masalah keamanan Rusia, atau apakah itu hanya terseret ke dalam negosiasi yang berliku-liku.

Lavrov menjawab: "Kami telah memperingatkan lebih dari sekali bahwa kami tidak akan membiarkan negosiasi tanpa akhir atas pertanyaan yang menuntut solusi hari ini."

Namun dia menambahkan: "Tampaknya bagi saya bahwa kemungkinan kita masih jauh dari habis ... Pada tahap ini, saya akan menyarankan untuk melanjutkan dan membangunnya."

Baca Juga: AS: Rusia Mungkin Membuat Dalih Mengejutkan untuk Menyerang Ukraina

Negara-negara Barat telah mengancam sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia menyerang. Kelompok Tujuh ekonomi besar (G7) memperingatkan pada hari Senin tentang "sanksi ekonomi dan keuangan yang akan memiliki konsekuensi besar dan langsung pada ekonomi Rusia".

Setelah berbicara dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia masih percaya "dari analisisnya sendiri, harapannya sendiri" bahwa tidak akan ada konflik, kata juru bicara PBB. 

Moskow mengatakan upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan ancaman. Sementara NATO tidak memiliki rencana segera untuk mengakui Ukraina, negara-negara Barat mengatakan mereka tidak dapat bernegosiasi mengenai hak negara berdaulat untuk membentuk aliansi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×