kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dilihat sebagai ancaman, China: NATO selalu memfitnah kami


Rabu, 16 Juni 2021 / 11:24 WIB
Dilihat sebagai ancaman, China: NATO selalu memfitnah kami
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, Cina 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seolah muak dengan segala tuduhan negara-negara barat, China pada hari Selasa (15/6) meminta NATO berhenti membesar-besarkan beragam teori yang melihat China sebagai ancaman dunia.

Teguran China ini menyusul keluarnya komunike NATO dalam pertemuan puncak hari Senin (14/6). NATO sepakat mengambil sikap tegas terhadap China dan segala menuvernya di kawasan.

Dilansir dari Reuters, salah satu poin dari komunike NATO menyebut bahwa ambisi dan perilaku keras China menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan bidang yang relevan dengan keamanan aliansi.

Presiden AS Joe Biden yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mendesak mitranya untuk melawan otoritarianisme China dan kekuatan militer yang meningkat.

Baca Juga: Biden galang dukungan lawan China dan Rusia: NATO sangat penting bagi AS

Komunike baru NATO secara umum menunjukkan perubahan fokus dari alliansi yang awalnya berdiri untuk mempertahankan Eropa dari Uni Soviet selama Perang Dingin.

Merespons hal tersebut, China menganggap NATO sudah berlebihan dalam melihat aktivitas China. Pemerintah China bahkan melihat adanya mental Perang Dingin dari negara-negara NATO.

"Pernyataan NATO memfitnah perkembangan damai China, salah menilai situasi internasional, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin," tulis perwakilan China untuk Eropa dalam website resminya.

Baca Juga: Beijing minta NATO berhenti melebih-lebihkan teori ancaman China!

China menegaskan bahwa dirinya tidak akan memberikan tantangan sistemik kepada siapa pun. Tapi, jika ada yang ingin menunjukkan tantangan sistemik kepada mereka, mereka tidak akan tinggal diam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan AS dan Eropa memiliki kepentingan yang berbeda. Ia percaya ada beberapa negara Eropa yang tidak akan mengikuti AS dalam kampanye perang anti-China.

Dalam sepekan terakhir, China telah menjadi bahasan utama dalam dua pertemuan kelompok negara-negara besar. Pertama dalam KTT G7, dan yang kedua dalam pertemuan NATO. Keduanya sama-sama dimotori oleh AS.

KTT G7 di Inggris akhir pekan lalu dengan keras memarahi China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, menyerukan Hong Kong untuk menjaga otonomi tingkat tinggi dan menuntut penyelidikan penuh tentang asal-usul virus corona di China.

Selanjutnya: Rombongan kapal induk AS kembali hadir di Laut China Selatan dalam misi rutin



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×