Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Rombongan kapal perang Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh kapal induk USS Ronald Reagan dilaporkan telah memasuki Laut China Selatan pada hari Selasa (15/6) sebagai bagian dari misi rutin.
Kehadiran militer AS di perairan tersebut tentunya akan segera mendapatkan respon keras dari China yang mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan.
Melansir Reuters, Angkatan Laut AS melaporkan bahwa selama berada di Laut China Selatan rombongan tersebut akan melakukan operasi keamanan maritim, yang meliputi operasi penerbangan dengan pesawat, latihan serangan maritim, dan pelatihan taktis terkoordinasi antara unit darat dan udara.
"Operasi kapal induk di Laut Cina Selatan adalah bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo-Pasifik," ungkap Angkatan Laut AS dalam pernyataan resminya.
Kapal induk USS Ronald Reagan datang ditemani kapal penjelajah berpeluru kendali USS Shiloh dan kapal perusak berpeluru kendali USS Halsey.
Baca Juga: 2.000 Senjata nuklir dalam keadaan siaga di seluruh dunia, AS dan Rusia mendominasi
China kerap kali menyatakan keberatannya atas misi militer AS di Laut China Selatan. China menyebut AS sama sekali tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.
Kunjungan militer AS kali ini juga bertepatan dengan momen KTT G7 di mana negara anggotanya kompak "memarahi" China atas berbagai masalah, termasuk upaya monopoli Laut China Selatan.
Bukan rahasia lagi bahwa China telah meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk membangun pulau buatan dan pangkalan udara.
Laut Cina Selatan telah menjadi salah satu titik panas dalam hubungan antara China dan AS. Pemerintah AS tegas menolak klaim teritorial China atas Laut China Selatan, menganggapnya telah melanggar hukum laut internasional.
China masih belum merespons kehadiran rombongan kapal induk AS kali ini, namun dalam waktu dekat pemerintah di Beijing diyakini akan segera mengeluarkan teguran.