kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,31   5,64   0.65%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dinilai Pilihan yang Aneh, Ini Alasan Vladimir Putin Pilih Menhan Baru dari Sipil


Selasa, 14 Mei 2024 / 08:04 WIB
Dinilai Pilihan yang Aneh, Ini Alasan Vladimir Putin Pilih Menhan Baru dari Sipil
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengejutkan banyak pihak dengan menunjuk menteri pertahanan baru dari sipil. Sputnik/Sergei Bobylev/Kremlin via REUTERS 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Tanpa pengalaman militer, Andrei Belousov, seorang ekonom kurus berambut putih dan jemaat gereja Ortodoks yang menyukai panjat tebing, tampaknya merupakan pilihan yang aneh untuk menjadi menteri pertahanan baru Rusia pada saat Moskow sedang berperang melawan Ukraina.

Namun enam sumber Reuters, beberapa di antaranya pernah bekerja dengan Belousov, menggambarkannya sebagai orang dalam pemerintah yang keras kepala dan professional.

Dia pernah memimpin kampanye untuk mendapatkan lebih banyak uang dari bisnis besar untuk negara, dan membuktikan bahwa ia memiliki cukup ketajaman untuk menavigasi sistem.

Di masa perang, menteri pertahanan Rusia harus mengawasi aliran keuangan yang besar serta perencanaan ekonomi dan industri, sambil menyerahkan pengelolaan medan perang sehari-hari kepada pihak lain. 

Kemampuan Belousov untuk menyelesaikan berbagai hal – setelah mengumpulkan sekitar 300 miliar rubel (US$ 3 miliar) melalui pajak atas keuntungan tak terduga perusahaan – kemungkinan besar akan membuat Presiden Vladimir Putin terkesan.

Dan pengangkatannya memberi kesan kepada banyak orang bahwa Putin sedang membentuk kembali Rusia untuk perang jangka panjang di Ukraina.

Baca Juga: Putin Copot Orang Kepercayaannya Sergei Shoigu dari Jabatan Menhan Rusia

"(Belausov) sangat terorganisir, sistematis, tangguh. Dia suka mengendalikan segalanya," kata salah satu sumber pemerintah yang pernah bekerja dengan Belousov, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.

Namun beberapa pihak mengkritik mantan wakil perdana menteri pertama berusia 65 tahun tersebut karena pandangannya yang sangat statis dan menurut mereka terkadang merugikan perusahaan swasta.

“Belousov adalah orang setengah Soviet, orang yang sangat Soviet,” kata seorang sumber senior Rusia yang mengetahui situasi tersebut.

Dia menambahkan, “Belousov percaya pada negara – bahwa negara adalah yang tertinggi dan negara harus memutuskan bagaimana uang dibelanjakan.” 

Menurutnya, Belousov mempunyai pekerjaan yang sangat sulit dan sejumlah jenderal mungkin tidak akan menyukai kenyataan bahwa dia ada di sana.

Tugas Utama Belousov adalah mencari jalan keluar dari sanksi-sanksi Barat, serta menghadapi inflasi yang berkelanjutan. 

Tantangannya yakni bekerja di sektor di mana beberapa orang akan membenci kurangnya pengalaman militernya dan ingin melindungi kontrak-kontrak dan cara-cara kerja yang sudah lama ada.

Baca Juga: Mengejutkan, Putin Tunjuk Ekonom Sipil sebagai Menteri Pertahanan Rusia

Beberapa blogger perang mengatakan keahliannya akan membantu memberantas korupsi endemik antara militer dan industri pertahanan, namun ada pula yang lebih menyukai sosok militer.

Dalam komentar publik pertamanya sebagai kandidat, Belousov pada hari Senin secara mencolok mendekati militer, dengan mengatakan bahwa tentara membutuhkan perumahan yang lebih baik, rumah sakit dan tunjangan kesejahteraan.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×