Sumber: DW.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tarif yang Menyakitkan dari AS
Ketidakpastian mengenai tarif juga menjadi masalah lain bagi industri ini. Saat ini, pemerintahan Trump telah mengenakan tarif sebesar 15% untuk barang-barang Uni Eropa dan tarif sebesar 39% untuk barang-barang Swiss.
Hal ini dapat berdampak nyata bagi pasar AS yang penting. Banyak barang mewah dibuat di Prancis atau Italia, dan banyak jam tangan berasal dari Swiss.
Tidak ada yang tahu bagaimana perundingan dagang akan berlangsung, dan banyak yang kemungkinan hanya akan menunggu dan melihat.
Sementara itu, barang mewah tidak akan memengaruhi pembeli Tiongkok, tetapi ketidakpastian geopolitik membuat mereka tetap menjauh.
Di masa lalu, warga Tiongkok membeli sekitar 40% barang mewah mereka di dalam negeri. Saat mereka kembali menjelajahi Tiongkok daratan, Wouters memperkirakan sekitar 75% dibeli di dalam negeri.
Tonton: Ekonomi Masih Lesu Terdampak Tarif Trump, BI Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps
Namun, seiring ekonomi Tiongkok yang sedang lesu, banyak pembeli aspiratif telah meninggalkan pasar, dan mereka yang tersisa mungkin kurang bersemangat untuk berbelanja barang mewah.
Menurut Wouters, agar tetap sukses dengan pembeli Tiongkok yang tersisa, perusahaan-perusahaan mewah harus berfokus pada pelanggan inti dan pengalaman pelanggan mereka. Mereka harus menawarkan sesuatu yang unik dan memastikan kenaikan harga mencerminkan kualitas yang lebih baik.